Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
HukumInvestigasi

Terekam Dalam Video Seorang Oknum Kakon Arogan Berkata “SETAN” Kepada Seorang Wartawan

13
×

Terekam Dalam Video Seorang Oknum Kakon Arogan Berkata “SETAN” Kepada Seorang Wartawan

Sebarkan artikel ini
Terekam Dalam Video Seorang Oknum Kakon Arogan Berkata "SETAN" Kepada Seorang Wartawan
Terekam Dalam Video Seorang Oknum Kakon Arogan Berkata "SETAN" Kepada Seorang Wartawan
Banner Iklan Harianesia 468x60

Tanggamus – Harianesia Sikap tidak terpuji di tunjukan oleh seorang oknum kepala pekon (kakon) yang notabene seorang pemimpin yang harus menpunyai jiwa mengayomi dan bertutur kata yang baik.

Hal ini tidak berlaku terhadap oknum kepala pekon Wonoharjo Kecamatan Sumberrejo kabupaten Tanggamus, pasalnya tanpa mendengar cerita kedua belah pihak terlebih dahulu (beberapa orang aparatur pekon Wonoharjo dan seorang wartawan).

Banner Iklan Harianesia 300x600

Oknum kakon tersebut langsung mengamuk dan menunjuk-nunjuk awak media.

Awal permasalahan muncul ketika ada kunjungan awak media ke pekon Wonoharjo, masih di dalam perjalanan dan masih di dalam kendaraan bermobil, seorang awak media mencoba menghubungi salah satu aparatur pekon yang berinisial “Win” untuk mempertanyakan apakah kepala pekon atas nama Daryanto ada di kantor pekon, oleh aparatur pekon yang berinisial “Win” di jawab kalau kakon sudah tidak ada di kantor pekon.

” Pak kakon baru keluar dari kantor pekon bang, mungkin di rumah karena mobilnya ada di rumah”. tutur “Win” Kamis (26/09/2024).

Baca Juga :  Penyitaan Uang Tunai Rp372 Miliar dalam Kasus PT Duta Palma Korporasi

Setibanya di rumah Daryanto kepala pekon Wonoharjo yang jaraknya hanya puluhan meter dari Balai pekon Wonoharjo. Maka turunlah salah satu awak media yang berinisial “Jum” .

Dengan sopan dan sembari mengetuk pintu rumah kepala pekon, maka muncullah seorang anak lelaki remaja yang mengatakan kalau bapak lagi tidak berada di rumah, padahal kendaraan mobil jenis sedan masih terparkir di samping rumah kepala pekon. Ketika awak media mencoba menghubungi melalui via telepon WhatsApp, Handphone kepala pekon aktip dan berdering tapi tidak di tanggapi.

Merasa kesal seakan-akan di permainkan, salah satu awak media yang berinisial “Jum” dengan berjalan kaki dari rumah kepala pekon ke balai pekon untuk melihat apakah Daryanto kepala pekon masih berada di balai pekon atau tidak.

Setiba di kantor pekon oleh awak media yang berinisial “Jum” mempertanyakan keberadaan kepala pekon kepada aparatur pemerintah dan yang masih ada di ruang kantor pekon dan ingin menanyakan lebih lanjut kenapa awak media di bohongi dengan berkata kalau kepala pekon Daryanto ada di rumah.

Baca Juga :  Kongres PMII XXI di Palembang: Kapolda Sumsel Komitmen Kawal Penuh Keamanan Acara

Maka terjadilah cekcok mulut antara awak media “Jum” dengan beberapa aparatur pekon di dalam ruangan kantor pekon tersebut,

Dan tiba-tiba kakon Daryanto muncul masih dengan pakaian kerja (pakaian putih hitam) langsung marah-marah kepada awak media yang berinisial ‘Jum’ dan berkata kasar dan terucap kata “SETAN’ kepada “Jum”

” Siapa yang marah-marah dan bentak aparatur saya, ini kantor pekon…. .

(Keluar lah kata-kata kasar yang tidak pantas di ucapkan oleh seorang kepala desa/kepala pekon).” ujar Daryanto.

Setelah berusaha di lerai/dipisahi oleh awak media yang lain yang masih terkesima dan tidak menyangka atas ucapan kakon Daryanto kepada salah satu awak media bisa sekasar itu, dan tidak bisa membedakan orang yang bernada bersuara bentak-bentak dengan orang bernada bersuara didalam suasana lagi berdebat.

Baca Juga :  PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan, Pemohon dan Termohon Hadir

Untuk menghindari keributan lebih jauh maka awak media berinisiatif meninggal tempat/lokasi tersebut.y

(Balai pekon Wonoharjo).

Atas kejadian tersebut, sangat di sayangkan kalau kakon Daryanto tidak bisa bersikap adil untuk mendengarkan cerita dari kedua belah pihak,dan tidak hanya mendengarkan laporan dari aparatur pekon nya secara singkat yang hanya melaporkan kejadian cekcok mulut tersebut melalui via telepon.

Dengan kejadian tersebut dan kebiasaan kakon Daryanto yang suka menghindar dari kunjungan awak media tanpa alasan yang jelas,

Maka patut di duga kakon Daryanto telah melakukan Tindak pidana korupsi di dalam pengelolaan anggaran dana desa (DD) selama menjabat kepala pekon secara Terstruktur, sistematis dan Masif (TSM).

Berita bersambung :

Pemaparan anggaran dana desa yang di duga telah di korupsi oleh Kakon Daryanto mulai tahun anggaran 2020s/d 2023.

Reporter : Tim Redaksi Harianesia

Banner Iklan 1


Banner Iklan 2


Banner Iklan 3
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *