Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Bahlil Larang Ojol Gunakan Pertalite, REPDEM: Kedzaliman yang Membangkitkan Perlawanan Rakyat

53
×

Bahlil Larang Ojol Gunakan Pertalite, REPDEM: Kedzaliman yang Membangkitkan Perlawanan Rakyat

Sebarkan artikel ini
Abraham Leo Tanditasik atau akrab disapa Bung Abe Sekretaris DPN Relawan Perjuangan Demokrasi/REPDEM
Abraham Leo Tanditasik atau akrab disapa Bung Abe Sekretaris DPN Relawan Perjuangan Demokrasi/REPDEM
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta – Harianesia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berencana melarang seluruh kendaraan pelat hitam, termasuk taksi online dan ojek online (ojol), menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar. Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil pada Kamis (28/11) di Jakarta. Menurutnya, taksi dan ojek online dianggap mampu membeli kendaraan pribadi sehingga tidak perlu menggunakan subsidi BBM.

REPDEM Siap Bergerak
REPDEM Siap Bergerak

Rencana ini menuai reaksi keras dari pengemudi taksi dan ojek online. Mereka secara tegas menolak kebijakan tersebut dan siap melawan jika diterapkan.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Sekretaris Jenderal Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), sayap aktivis pro-demokrasi PDI Perjuangan, turut angkat bicara. “Ini adalah pelecehan terhadap rakyat, khususnya kelas menengah ke bawah! Motor bukan lagi barang mewah seperti sebelum tahun 2000. Banyak orang membeli motor secara kredit karena sulit mendapatkan pekerjaan tetap. Menjadi ojek online adalah pilihan terakhir untuk bertahan hidup. Apa mau dibunuh juga oleh Bahlil?” ungkap Bung Abe dengan nada kesal.

Baca Juga :  Ratusan Mantan Pengurus serta Simpatisan PDIP Se-Provinsi Banten, Hadiri Temu Kangen Banteng Lawas Banten

Abe menambahkan bahwa pemerintah seharusnya lebih peka terhadap situasi ekonomi yang sedang memburuk, ditambah gelombang PHK di berbagai sektor. “Menjadi ojek atau taksi online adalah cara terakhir untuk mencari nafkah. Mereka mengandalkan uang muka rendah dan mencicil motor setiap bulan. Penghasilan sehari belum tentu bersih seratus ribu rupiah. Itu masih harus dipakai untuk bayar cicilan, makan, dan kebutuhan hidup lainnya. Tapi, menteri malah bicara seperti ini, seperti tidak punya hati!” tegasnya.

Baca Juga :  Doa Ibu Menyertai Deny Kartika Hingga Pelantikan Anggota Dewan

Ia juga mengkritik kebijakan pemerintah lainnya, seperti rencana kenaikan PPN menjadi 12% pada awal tahun depan. “Kenaikan PPN jelas akan menurunkan daya beli masyarakat, sementara pemerintah malah membiarkan jebakan pinjaman online yang membebani rakyat. Bahlil ini jelas tidak punya empati! Gaya hidup mewahnya sangat bertolak belakang dengan realitas rakyat kecil. Kami pasti melawan! Ini adalah kedzaliman yang membangkitkan perlawanan rakyat!” pungkas Abe.

Baca Juga :  Liston Baringbing : Waspada ! Marak Penipuan Melalui Onlineshop dengan Mencatut Nama Orang di Akun Media Sosial

Editor : Dwi Wahyudi

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *