Jakarta – Harianesia – Fitria Khasanah, Kreator Game Edukasi yang merupakan siswi kelas 7 SMP Gajah Mada Bandar Lampung kembali akan segera merilis game terbarunya yang bertajuk Ngaji Semesta.
Sebelumnya Fitria telah mendapatkan penghargaan Rekor dari Lembaga Prestasi Indonesia sebagai developer game edukasi termuda dengan karya terbanyak demikian keterangan tertulis yang diterima dari Ken Setiawan Minggu (29/9/2024).
Lebih lanjut Ken Setiawan Yang merupakan Pendiri NII Crisis Center ini menjelaskan, Fitria juga mendapat apresiasi serta kunjungan dari Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) sekaligus mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral AM Hendropriyono
Game edukasi Ngaji Semesta cukup spesial karena tercipta dan terinspirasi dari buku Tuhan Kita Sama yang ditulis oleh Ken Setiawan.
Disebutkan Menurut Fitria, alam semesta adalah manifestasi Tuhan yang tidak terbatas, banyak ayat dan firman Tuhan yang tidak tertulis dalam kitab suci tapi mudah ditemukan dan dipelajari di alam semesta.
Didalam game edukasi Ngaji Semesta juga di ada tentang sejarah 6 agama di Indonesia, termasuk juga keyakinan penganut penghayat kepercayaan.
Salah satu materi dalam game Ngaji Semesta yang menarik untuk dikaji adalah tentang tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi ungkap Fitri.
Dalam ajaran agama Islam, tujuh lapis langit identik dengan perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad yang melihat kejadian setiap lapis langit sampai ke tujuh
Fitri menegaskan, dalam Game edukasi Ngaji Semesta, tujuh langit diartikan sebagai derajat kedekatan dan keterpisahan dengan Tuhan, player nanti bisa menyimpulkan berada di posisi mana saat ini dalam posisi langit terdekat atau langit terjauh hubungan dengan Tuhan.
Derajat paling jauh dari Tuhan adalah tahapan langit ke 1 yaitu penghuninya mereka yg menutupi dan menolak kebenaran,dalam tahap ini biasanya mereka merasa apa yang diperoleh bukan karena ada campur tangan Tuhan tapi murni karena kerja keras dia semata tandas Fitri.
Kelompok ini tak percaya adanya Tuhan.
Tahapan langit ke dua adalah mereka percaya Tuhan, tapi tidak percaya bahwa Tuhan semesta Alam itu satu, mereka menganggap Tuhan disetiap agama berbeda beda, biasanya mereka sudah ibadah, tapi ya maksiat tetap jalan. Agama hanya sebatas formalitas saja tandasnya lagi.
Dijabarkan bahwa,Tahapan langit ke tiga yaitu mereka sudah ber Tuhan, ibadahnya rajin tapi hubungan dengan sesama manusia renggang, mudah memghakimi orang lain, ibadah rajin tapi sifat rahman dan rahim Tuhan tidak direalisasikan dalam realitas kehidupan.
Selanjutnya tahapan langit ke empat merupakan ideal, mereka menganggap bahwa Tuhan didunia hanya satu,Tuhanku dan Tuhan mereka sama, hanya beda menyebut dan beda cara beribadah.
Ditahap langit ke empat biasanya orang sudah tidak mau membenci sesama sebab mereka menganggap kehadiran orang lain disekitarnya adalah sarana untuk memperbaiki diri hubungan dengan Tuhan.
Jadi kalau ada teman atau keluarga yang nyebelin, maka dianggap itu sebagai alarm pengingat evaluasi sebagai instrospeksi diri supaya bisa berubah lebih baik.
Tahap langit ke lima adalah seperti cermin, mereka menganggap bahwa semua manusia itu saudara dan diciptakan oleh Tuhan yang sama, menyakiti orang lain sama saja menyakini diri sendiri, menolong orang lain sama saja menolong diri sendiri.
Ditahap langit ke enam adalah jatuh cinta, ketika orang sudah jatuh cinta maka dia akan menghilangkan aku dan akan melakukan apapun demi yang dicintainya yaitu Tuhan, semua yang melekat dengan kita bukan milik kita, tapi milik-Nya.
Harta, pangkat jabatan itu titipan, kelak akan diambil pemilik-Nya.
Langit ke tujuh sering disebut sebagai manunggaling kawula gusti atau dengan istilah kosong itu isi, istilah Jawa disebut kiblat papat limo pancer, yaitu ketika manusia telah dapat mengendalikan mengosongkan empat nafsu, yaitu nafsu biologis seperti makan minum syahwat dll, nafsu duniawi seperti kekayaan, kedudukan kecantikan dll, nafsu amarah, emosi, egois, maka dia akan mendapatkan limo pancer atau roso jati sejatining roso, atau hati nurani.
ketika kita dapat mengendalikan mengosongkan nafsu nafsu tersebut maka disitulah sejatinya ada isi yaitu Tuhan hadir dalam realitas kehidupan.
Jadi di dalam game Ngaji Semesta, jika sudah berhasil menyelesaikan misi, maka pemain akan diajak jalan jalan menjelajah menikmati indahnya kearifan lokal setiap provinsi di Indonesia dengan keaneka ragaman budaya adat tradisional yang dapat dipersatukan dengan Pancasila terutama sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa pungkasnya.
Reporter : Dwi Wahyudi