Harianesia – Warga di sekitar Jalan Banjaran Pucung, RW 10, Kota Depok, dibuat geram dengan kondisi jalan yang baru selesai dibangun namun sudah mengalami kerusakan parah hanya dalam tiga minggu. Berdasarkan laporan dari voa.co.id dan LSM Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Nasional, keretakan aspal terlihat di berbagai titik sepanjang jalan tersebut. Lebih parahnya lagi, material aspal di beberapa bagian tampak berserakan dan terkelupas dengan mudah, seolah kualitas pengerjaan tidak sesuai standar. Bahkan, material aspal dapat dikelupas hanya dengan menggunakan tangan (26/09/2024).
Kondisi ini tidak hanya meresahkan warga, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya bagi para pengendara yang melintasi jalan tersebut. Banyak yang memperkirakan bahwa jika tidak segera diperbaiki, kerusakan ini akan semakin memburuk dan berubah menjadi lubang-lubang berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Seorang warga yang merasa kecewa dengan kualitas pekerjaan tersebut mengungkapkan, “Umur aspal ini bisa dibilang seumur jagung, tapi sudah rusak parah. Kami menduga bahwa kualitas material agregat dasar yang digunakan tidak memenuhi standar, sehingga aspal tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas.” Warga juga mempertanyakan tanggung jawab pihak kontraktor yang dianggap melakukan pekerjaan dengan asal-asalan tanpa memperhatikan kualitas material dan proses pengerjaan yang baik.
Kekecewaan warga semakin memuncak seiring dengan minimnya tanggapan dari pihak terkait. Mereka mendesak agar Pemerintah Kota Depok, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), segera meninjau ulang hasil pekerjaan di Jalan Banjaran Pucung dan melakukan evaluasi terhadap kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Proyek infrastruktur ini sendiri dikerjakan oleh CV Bryant Karya Abadi Sejahtera dengan anggaran yang mencapai Rp 484.439.138,00, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok. Namun, kualitas pekerjaan yang dianggap tidak memadai ini membuat warga mempertanyakan bagaimana proses pengawasan proyek berlangsung. Mereka berharap pemerintah tidak hanya memperbaiki jalan yang rusak, tetapi juga mengambil tindakan tegas terhadap kontraktor yang tidak memenuhi standar kualitas.
“Ini sangat merugikan masyarakat. Kami sebagai warga tentu berharap Pemerintah Kota Depok segera memperbaiki jalan ini dan memastikan proyek-proyek infrastruktur berikutnya diawasi dengan ketat agar tidak ada lagi kejadian serupa,” tegas warga lainnya.
Jalan yang rusak tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat kondisi jalan semakin memburuk. Keberadaan jalan yang baik dan berkualitas sangat penting bagi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan, sehingga warga berharap agar pemerintah tidak mengabaikan keluhan mereka.
Dalam situasi ini, transparansi dalam pelaksanaan proyek infrastruktur dan ketepatan dalam pengelolaan anggaran menjadi sorotan utama. Warga berharap agar Dinas PUPR Kota Depok segera mengambil tindakan nyata dan memastikan semua proyek infrastruktur di masa depan dilakukan dengan standar yang lebih baik, demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat luas.
Reporter : Tim Redaksi Harianesia