Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Indonesia Tegaskan Tantangan Politik-Keamanan ASEAN

269
×

Indonesia Tegaskan Tantangan Politik-Keamanan ASEAN

Sebarkan artikel ini
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi (kanan) bersama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Hadi Tjahjanto dalam Pertemuan Tingkat Menteri untuk Pilar Politik-Keamanan ASEAN (APSC) ke-28 di Vientiane, Laos, Selasa (8/10/2024).
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi (kanan) bersama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Hadi Tjahjanto dalam Pertemuan Tingkat Menteri untuk Pilar Politik-Keamanan ASEAN (APSC) ke-28 di Vientiane, Laos, Selasa (8/10/2024).
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta – Harianesia Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, secara tegas menyoroti tantangan serius yang dihadapi ASEAN di bidang politik dan keamanan menjelang KTT ke-44 dan ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu (9/10).

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menekankan bahwa isu Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu masalah mendesak yang harus segera ditangani oleh ASEAN. Retno, yang dikenal vokal dalam isu HAM, menegaskan bahwa pelanggaran HAM di berbagai tempat menandakan kerentanan yang terus meningkat.

Banner Iklan Harianesia 300x600

“Isu HAM bukan hanya sekadar tantangan, ini adalah ancaman nyata yang harus dijawab dengan langkah konkret. ASEAN tidak boleh lalai dalam melindungi dan memajukan HAM,” kata Retno dengan tegas dalam pertemuan Pilar Politik-Keamanan ASEAN (APSC).

Baca Juga :  4 Alasan Mengapa RUU TNI Harus Ditolak Menurut YLBHI

Menlu Retno juga menyerukan pentingnya penguatan Komisi ASEAN untuk HAM (AICHR) serta peningkatan kerja sama dengan negara-negara mitra untuk memastikan ASEAN tetap menjadi kekuatan yang mampu menjawab tantangan HAM di kawasan.

Selain itu, ia menyoroti hak pembangunan (Right to Development) sebagai bagian integral dari pemajuan HAM dan perdamaian dunia, serta memperingatkan ASEAN agar tidak mengabaikan perkembangan situasi yang semakin mengkhawatirkan di Laut China Selatan. Retno mendesak percepatan penyelesaian perundingan Tata Prilaku (Code of Conduct) dan penegakan ketat terhadap Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.

Baca Juga :  Habib Muhcdor Hasan Assegaf : Selamat Hari Santri 2024" Santri Menjaga Tradisi Keilmuan Islam dan Semangat Kebangsaan !

Di sisi lain, Menko Hadi Tjahjanto memperingatkan bahwa ASEAN harus segera menyepakati rencana strategis Visi Komunitas ASEAN 2045 untuk tetap relevan di tengah dinamika kawasan. Ia juga menegaskan pentingnya memperkuat penegakan hukum dan pengelolaan perbatasan dalam menghadapi ancaman kejahatan lintas negara, terutama terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

“ASEAN harus bersatu dalam menghadapi kejahatan lintas batas, termasuk TPPO, yang kini menjadi ancaman serius bagi stabilitas kawasan,” tegas Hadi.

Baca Juga :  Dinas PUPR Kabupaten Bogor Hindari Audensi dengan Aktivis, Saling Lempar Tanggung Jawab

Reporter : Tim Redaksi Harianesia 

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *