Jakarta – Harianesia – Di dunia saat ini, di mana globalisasi dan integrasi menjadi faktor yang
semakin signifikan dalam perkembangan masyarakat, perhatian khusus
diberikan kepada kawasan yang memainkan peran kunci dalam
pembentukan tatanan dunia baru.
Asia-Pasifik telah menjadi pusat
politik dan ekonomi baru, memainkan peran kunci dalam sistem
geopolitik modern.
Dan tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa pusat perkembangan global telah bergeser ke kawasan ini.
Asia Tenggara merupakan kawasan penting bagi politik global, di mana proses politik yang kompleks sedang berlangsung, termasuk sengketa
teritorial dan perubahan keseimbangan kekuatan antara berbagai
negara.
Bagaimana perubahan keseimbangan kekuatan di Asia-Pasifik
memengaruhi situasi geopolitik global?
Kekuatan eksternal apa yang
memengaruhi proses politik di Asia-Pasifik?
Bagaimana proses
pemisahan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok dapat
mengubah hubungan politik dan ekonomi global?
Apa kepentingan
NATO di Asia-Pasifik dalam konteks persaingan AS-Tiongkok?
Mungkinkah Asia Tenggara menjadi pusat keuangan global yang baru?
Beberapa pertanyaan diatas menjadi topik hangat yang dibahas tentang Asia tenggara di dunia Multipolar dalam Forum Ekonomi Timur yang dilaksanakan di Vladifostok Russia selama tiga hari 3-6 September 2024.
Sebagai Moderator:
Alexander Dugin – Ketua Panitia Penyelenggara, Forum Multipolaritas;
Ia adalah Direktur, Sekolah Tinggi Politik Ivan Ilyin
Dalam forum yang membahas pentingnya isue Global ini, Panitia mengundang beberapa nama besar menjadi
Pembicara.
Diantaranya :
Connie Rahakundini Bakrie – Profesor, Fakultas Hubungan Internasional,
Universitas Negeri St. Petersburg
Zhang Weiwei – Profesor, Universitas Fudan; Direktur Institut Tiongkok
Maria Zakharova – Direktur, Departemen Informasi dan Pers,
Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia.
Vinay Kumar – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik
India untuk Federasi Rusia
Konstantin Malofeev – Kepala, Konstantinopel
Nkosi Zwelivelile Mandela – Ketua, Gerakan Russophile Internasional;
Anggota Parlemen, Ketua Komite Portofolio Pertanian, Reformasi Lahan
dan Pembangunan Pedesaan, Majelis Nasional Afrika Selatan
Pepe Escobar – Ahli Geopolitik, Jurnalis, Spesialis Ekonomi Global dan
Hubungan Internasional.
Diawali pidato pembukaan oleh Alexander Dugin selaku Ketua Panitia Penyelenggara Forum Multipolaritas; yang juga Direktur Sekolah Tinggi Politik Ivan Ilyin ini, kemudian dilanjutkan oleh para panelis panelis.
Dalam pidatonya di forum tersebut, Prof.Connie Rahakundini Bakri memandang, ini
Menurutnya bisa menciptakan tantangan yang signifikan, khususnya dalam menjaga kedaulatan, stabilitas, serta pertumbuhan ekonomi di tengah kenaikan persaingan geopolitik.
Connie juga menegaskan serta mengajak agar pertimbangkan, bagaimana Asia Tenggara dan Rusia dapat bekerja sama untuk menjunjung visi Bung Karno, yang mengakar dalam semangat Bandung di Konferensi tahun 1955
Dimana ditandai momen penting persatuan dan netralitas, diperjuangkan oleh Prinsip Presiden Sukarno yang tetap sangat relevan di dunia yang kompleks saat ini.
Menurutnya lagi Cara Asia Tenggara meresponsnya terhadap tantangan multipolar dunia akan menentukan masa depannya.
Ia juga menyampaikan, bahwa Visi Bung Karno yang dihidupkan kembali oleh Presiden Putin saat ini, dengan dibimbing oleh Semangat Bandung, bisa memimpin dalam membentuk kemitraan strategis, yang memastikan wilayah tersebut tetap ada tangguh, mandiri, dan makmur.
Menutup perbincangan melalui sambungan WhatsApp nya, kepada Harianesia.com Dosen Fakultas Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg Russia ini mengungkapkan perasaan bangganya bisa, berkesempatan hadir sebagai pembicara di forum tersebut, yang sudah membawa nama besar University of ST.Petersburg Russia.
Pesan ia yang mesti kita garis bawahi,
“Bahwa Kekuatan Pikiran Akan Membawa kebelahan Dunia Manapun Kamu melangkah…” pungkasnya Connie.
Reporter : D.Wahyudi