Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Bangunan Tanpa Izin Merajalela di Kalideres, Aparat Terkesan Tutup Mata

110
×

Bangunan Tanpa Izin Merajalela di Kalideres, Aparat Terkesan Tutup Mata

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta, 21 April 2025 – Maraknya bangunan tanpa izin di wilayah Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, kian tak terkendali. Salah satu contoh nyata terjadi di Jalan Baru, RT 10 RW 09, Kelurahan Tegal Alur, di mana sebuah bangunan rumah yang dialihfungsikan menjadi kos-kosan/kontrakan 17 pintu tengah dibangun dan telah mencapai 70% progres. Diduga kuat bangunan tersebut berdiri tanpa mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Namun hingga kini, tidak ada satu pun tindakan nyata dari instansi terkait.

Baik petugas Citata tingkat Kecamatan Kalideres maupun Suku Dinas Citata Jakarta Barat seolah memilih bungkam. Tidak terlihat adanya upaya penghentian atau penindakan administratif, padahal kewajiban hukum mereka sangat jelas.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Pantauan tim media di lapangan menunjukkan pembangunan tetap berjalan lancar tanpa hambatan, meskipun indikasi pelanggaran begitu mencolok. Fakta ini menimbulkan pertanyaan serius: ada apa dengan pengawasan tata ruang di Kalideres?

Baca Juga :  Ribuan Klien Bapas Serentak Gelar Aksi Sosial, Siap Jalankan Pidana Alternatif

Lebih mengejutkan lagi, Ketua RW 09, Kiki, mengaku tidak mengetahui keberadaan proyek bangunan tersebut. Saat dikonfirmasi, ia menyampaikan bahwa tidak ada koordinasi apapun dari pemilik bangunan kepada pihak RW. “Kami tidak pernah diberitahu, dan pemilik bangunan pun sulit ditemui,” tegas Kiki, saat diwawancarai pada 21 April 2025.

Menanggapi situasi ini, Ketua DPW DKI Jakarta Barisan Rakyat Lawan Korupsi (BARARAK), Muali RG, mengecam keras kelambanan kinerja aparat pemerintah. “Ini bukan kasus tunggal. Fenomena bangunan tanpa izin sudah menjamur, khususnya di Kelurahan Tegal Alur. Citata baik di tingkat Kecamatan maupun Sudin seharusnya segera bertindak. Jika terus dibiarkan, ini menciptakan preseden buruk dalam penegakan aturan,” kata Muali dari kantor pusat DPP BARARAK.

Baca Juga :  Gibran Pimpin DKI Jakarta Dan 8 Kota Besar, Setelah Undang Undang DKJ Resmi Disahkan Jokowi Mana Saja Wilayahnya?

Ia juga menegaskan bahwa BARARAK akan terus mengawasi perkembangan kasus ini dan seluruh praktik pelanggaran tata ruang di wilayah DKI Jakarta.

Padahal, aturan sudah sangat jelas. Sesuai dengan Pasal 36A ayat (1) UU Bangunan Gedung sebagaimana termuat dalam Pasal 24 angka 34 UU Cipta Kerja, pelaksanaan konstruksi bangunan hanya bisa dilakukan setelah mendapatkan PBG. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenai sanksi administratif, mulai dari peringatan tertulis hingga penghentian bangunan.

Baca Juga :  Perkuat Program Pasca Rehabilitasi, BNN Provinsi Jateng Dan Sentra Terpadu Kartini Bersinergi, Dukung Akselerasi Asta Cita Prbowo-Gibran

Masyarakat berhak bertanya: Apakah aparat hanya pandai mencatat pelanggaran tanpa nyali untuk bertindak? Atau ada kepentingan lain yang membungkam keberanian mereka?

(Sam/Mrg)

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *