Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Investigasi

Proyek Drainase Rp 679 Juta di Depok: Pejabat Berkelit, Publik Menanti Transparansi

113
×

Proyek Drainase Rp 679 Juta di Depok: Pejabat Berkelit, Publik Menanti Transparansi

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Depok – Harianesia Polemik terkait proyek drainase senilai Rp 679 juta di wilayah Kecamatan Tapos, Depok, ters memunculkan tanda tanya besar. Setelah pemberitaan sebelumnya yang mengungkap dugaan masalah dalam pelaksanaan proyek, muncul reaksi dari pihak pejabat kecamatan yang dinilai tidak tegas dan cenderung menghindari tanggung jawab.

Ketika dikonfirmasi oleh media, Suhendar selaku Penjabat (PJ) Camat Tapos memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp. Dalam pesannya, Suhendar menyebut masalah ini hanya miskomunikasi. “Ini cuma miskom aja bang, saya udah komunikasikan dengan lurah untuk diklarifikasi,” ujarnya.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Namun, ketika didesak lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud sebagai “miskomunikasi”, Suhendar mengaku belum bertemu dengan pihak Kelompok Masyarakat (Pokmas) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). “Saya sudah minta lurah untuk fasilitasi pertemuan dengan Pokmas, LPM, dan media,” tambahnya.

Baca Juga :  Misteri Gedung di Bawah SUTET: Pelaksana Bungkam, Proyek Diduga Tanpa Izin?

Hingga berita ini diterbitkan, Nurhadi selaku Lurah Sukamaju Baru yang disebut oleh Suhendar belum juga memberikan tanggapan kepada awak media. Padahal, publik menantikan kejelasan dan transparansi terkait penggunaan anggaran besar dalam proyek ini.

Sikap yang terkesan lambat dan saling lempar tanggung jawab ini dinilai melanggar hak publik atas informasi yang seharusnya menjadi prioritas utama. Pihak media mengingatkan agar pertemuan yang dijanjikan dapat segera terlaksana dan menghasilkan solusi konkret.

Baca Juga :  Proyek Rehabilitasi UPS Ratu Jaya : Anggaran Rp 149 Juta Diduga Dikorbankan Tanpa Pengawasan

Publik kini menunggu langkah nyata dari pihak terkait untuk mengurai masalah ini. Apakah transparansi akan ditegakkan, atau justru kasus ini akan menjadi catatan kelam baru dalam pengelolaan anggaran daerah.

Editor : Tim Redaksi Harianesia 

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *