BOGOR – harianesia.com – Sebanyak 13 pejabat eselon II Kabupaten Bogor resmi dilantik pada Selasa (2/6/2025) dalam prosesi yang dipimpin langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto. Di tengah sorotan publik terhadap integritas birokrasi, pelantikan ini menjadi penegasan bahwa Pemkab Bogor berkomitmen penuh terhadap meritokrasi dan profesionalisme aparatur.
Rudy menyampaikan bahwa seluruh proses seleksi jabatan tinggi pratama telah melalui mekanisme Job Fit yang transparan dan akuntabel. Skema ini melibatkan seluruh SKPD dan dikawal ketat oleh Panitia Seleksi (Pansel) independen yang dibentuk Kementerian PAN-RB.
“Ini bukan ruang transaksi politik. Semua pejabat yang dilantik adalah hasil penilaian objektif berdasarkan kompetensi dan rekam jejak. Tidak ada satupun tim pemenangan yang masuk ke barisan struktural pemerintahan,” tegas Rudy dalam konferensi pers usai pelantikan di Aula Soekarno-Hatta, Cibinong.
Politisi Partai Gerindra itu secara gamblang menolak praktik balas jasa politik dan menunjukkan bahwa reformasi birokrasi bukan sekadar slogan. Ia menekankan, mutasi dan rotasi ini semata untuk memperkuat kinerja aparatur sipil negara dalam menghadapi tantangan pembangunan Kabupaten Bogor ke depan.
“Semua yang dilantik adalah pejabat lama, kita hanya geser sesuai kebutuhan organisasi. Yang kami cari adalah akselerasi kerja, bukan kedekatan politik. Kami ingin melihat Kabupaten Bogor yang sudah baik, menjadi jauh lebih baik lagi,” ucap Rudy dengan nada serius.
Lebih lanjut, Rudy memerintahkan seluruh pejabat yang baru dilantik untuk langsung tancap gas merealisasikan program-program prioritas, terutama dalam bidang infrastruktur yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat luas.
Terkait sejumlah jabatan yang masih kosong, ia memastikan proses open bidding tetap berjalan sesuai prosedur, dan menyerahkan penuh pada mekanisme seleksi yang tengah berlangsung di bawah pengawasan Pansel.
Berikut adalah 13 pejabat eselon II yang dilantik dan menduduki posisi strategis:
1. Sigit Wibowo – dari Inspektur menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum, dan Kesra.
2. Agus Ridha – dari Kadishub menjadi Kepala DPMPTSP.
3. Bayu Rahmanto – dari Kadis Kominfo menjadi Kadishub.
4. Bambang Tawekal – dari Kadisdik menjadi Kadis Kominfo.
5. Rusliandy – dari Kepala BKPSDM menjadi Kadisdik.
6. Yunita Mustika – dari Sekwan menjadi Kepala BKPSDM.
7. Teuku Mulya – dari Kadis Perumahan menjadi Kadis Ketahanan Pangan.
8. Iwan Irawan – dari Kadis PUPR menjadi Kadis Arsip dan Perpustakaan.
9. Suryanto Putra – dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan menjadi Kadis PUPR.
10. Andri Hadian – dari Kepala Bappenda menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan.
11. dr. Fusia Meidiawaty – dari Dirut RSUD Ciawi menjadi Kadinkes.
12. Yudi Santosa – dari Kadisbudpar menjadi Kadis Damkar.
13. Irwan Purniawan – dari Kepala DPMPTSP menjadi Sekwan.
Langkah ini sekaligus menjadi pesan kuat bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tak ingin menyia-nyiakan kepercayaan publik. Dalam suasana pascapemilu yang rawan transaksional, Bupati Rudy justru tampil sebagai pemimpin yang memilih untuk berdiri di atas prinsip dan etika birokrasi yang sehat.
(HR)