“Basis suporter yang besar dan prestasi tim adalah modal kuat untuk menjadikan IPO Persib sukses. Saya optimis langkah ini bisa menjadi tonggak baru dalam industri sepak bola nasional,” tegas Mulyadi kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).
Lebih lanjut, Mulyadi menjelaskan bahwa ada beberapa langkah krusial yang harus diselesaikan Persib sebelum bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah-langkah tersebut mencakup pemilihan underwriter untuk Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), audit laporan keuangan, serta penyusunan prospektus yang menjadi dokumen resmi bagi para investor.
“Jenis saham dan detail lainnya akan tertera dalam prospektus setelah ada kick off meeting antara underwriter dan calon emiten. Ini adalah proses penting untuk memastikan IPO berjalan transparan dan profesional,” ungkapnya.
Politisi Partai Golkar ini juga menyoroti peluang Badan Pengelola Investasi Daya Anagatha Nusantara (BPI Danantara) untuk berpartisipasi membeli saham Persib. Namun, Mulyadi mengingatkan bahwa diperlukan payung hukum yang jelas agar langkah tersebut tidak menyalahi aturan.
“Harus ada regulasi khusus yang memungkinkan Danantara berinvestasi di instrumen portofolio seperti saham. Saat ini, kami sudah mengusulkan buyback untuk stabilisasi IHSG, tapi regulasinya masih dalam tahap pembahasan,” ujar Mulyadi.
Ia pun mengutip pernyataan Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Sjahrir, yang menegaskan bahwa Danantara tengah mematangkan rencana perluasan instrumen investasi, termasuk saham dan obligasi. Menurutnya, jika regulasi sudah mapan, peluang bagi Danantara untuk menjadi bagian dari IPO Persib akan terbuka lebar.
“Begitu aturannya jelas, Danantara siap membeli saham Persib selama memenuhi kriteria emiten terbuka. Ini adalah peluang yang patut kita sambut dengan positif,” pungkasnya.
