Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Prof. Connie Rahakundi : Perang Ekonomi Akan Meledak Jadi Konflik Terbuka Karena Perebutan rare eart elemen (logam tanah jarang)

45
×

Prof. Connie Rahakundi : Perang Ekonomi Akan Meledak Jadi Konflik Terbuka Karena Perebutan rare eart elemen (logam tanah jarang)

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta,-Pengamat militer dan pertahanan Connie Bakrie beri peringatan Sumatera dan Indonesia Timur rawan terseret konflik global
Connie mengeluarkan peringatan keras dalam forum diskusi virtual GMNI Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

Ia menyebut bahwa dunia kini memasuki babak baru “perang ekonomi” yang bisa meledak menjadi konflik terbuka gara-gara perebutan rare earth element (logam tanah jarang).

Banner Iklan Harianesia 300x600

“Kalau dulu kita perang dunia karena perang ekonomi, karena rempah-rempah, nah ini sekarang rempah-rempah dalam tanda kutip baru yaitu rare earth element,” tegas Connie.

Ia menyoroti posisi Indonesia yang sangat strategis dan sekaligus rawan. Dua kawasan yang disebut paling berbahaya adalah Sumatera dan Indonesia bagian timur. Kedua wilayah itu, menurut Connie, menyimpan potensi konflik besar karena menjadi lokasi sumber daya strategis seperti uranium, lithium, cobalt, dan nikel.

Baca Juga :  Supian-Chandra Usung Program Bimbel Gratis untuk 10.000 Siswa SMA dan SMK di Depok

“Jaga Sumatera baik-baik, jaga Indonesia Timur baik-baik,” ujarnya.

Menurutnya, potensi konflik ini tak lagi berbentuk perang konvensional. Saat ini, senjata paling tajam adalah ekonomi, siber, dan kendali atas ruang angkasa serta rantai pasok logistik global.

Connie memetakan dua blok besar dunia yang kini bersiap bentrok: poros Barat (AS, NATO, Jepang, Australia) dan poros Timur (Tiongkok, Rusia, Iran, Korea Utara), termasuk blok BRICS yang kini diikuti Indonesia.

“Kita bersyukur kita gabung di BRICS. Tapi sekali lagi kita harus bergabung sebagai pemain ya, bukan penonton,” tegasnya.

Baca Juga :  Puncak Acara Hari Jadi ke 11 &12, Forum RT/RW Kantor Kelurahan Paninggilan Utara Ciledug, Esok Akan dihadiri Wali Kota dan Wakil Walikota Tangerang

Connie menyebut negara-negara Asia yang ekonominya lemah dan memiliki utang tinggi, seperti Indonesia, Filipina, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, dan Vietnam, berisiko tinggi menjadi pion dalam konflik global.

“Jangan sampai Indonesia ini dijadikan negara pion atau menjadi Ukraina. Baik Indonesia secara keseluruhan atau mulai dari Papua. Atau mulai dari Sumatera yang tadi saya sebut,” katanya mengingatkan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dominasi Tiongkok dalam kapasitas pemrosesan rare earth dunia bisa mencapai 90 persen. Sementara negara-negara Barat akan sangat tergantung pada impor dari negara BRICS, termasuk Indonesia.

Menurut Connie, hal ini bisa memicu nasionalisme sumber daya dan bahkan pembatasan ekspor.

“Terjadi nasionalisme sumber daya. Terjadi embargo atau pembatasan ekspor oleh BRICS, bisa terjadi? Ya dong. Untuk kita mengontrol negara-negara barat ini sebagai respon terhadap sanksi politik atau ekonomi yang terjadi,” ujarnya.

Baca Juga :  Indonesia Tegaskan Tantangan Politik-Keamanan ASEAN

Ia pun tak segan mengingatkan soal risiko perang terbuka yang bisa pecah sewaktu-waktu, terutama akibat eskalasi Laut China Selatan atau perebutan sumber daya di Kutub Utara.

“Jika perang terbuka pecah, maka sekali lagi, kebijakan perang ini akan memicu pergeseran sistemik menuju ke tengah multipolar. Krisis energi, pangan, lalu blokade perdagangan, keruntuhan pasar ekspor dan rantai pasok, lonjakan pengungsi, dan krisis kemanusiaan lintas negara. Ini yang ada di depan mata kita semua,” pungkasnya.

Editor : D.Wahyudi

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *