JAKARTA,-Nama Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad belakangan ini viral karena disebut-disebut terlibat dalam bisnis judi online (judol).
Merebaknya isu bisnis judol yang menyeret nama Dasco, Ketua Jaringan Aktifis Pro Demokrasi turut menanggapinya isu tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Iwan Sumule menanggapi soal pemberitaan Majalah Tempo berjudul “Pengusaha dan Politikus Pengendali Judi Online di Kamboja” pada Minggu (6/4/2025) yang isinya menuding soal keterlibatan Dasco.
Terkait isu soal bisnisi judol tersebut, Ketua Jaringan Aktifis Pro Demokrasi Iwan Sumule menyoal soal kaidah-kaidah jurnalistik terkait pemberitaan soal yang menyeret nama Dasco.
Iwan percaya bahwa masyarakat Indonesia saat ini semakin kritis dan tidak mudah digiring oleh narasi satu arah. Ia mengajak publik untuk tidak menelan mentah-mentah setiap informasi, apalagi jika informasi tersebut dibumbui dengan frasa seperti “belum ditemukan bukti” namun tetap disuguhkan seolah sebuah fakta.
“Kalau belum ada bukti, kenapa dipublikasikan? Jika masih dugaan, kenapa dijadikan headline?” tegasnya.
Ketua ProDEM ini mengingatkan media agar tidak tergelincir menjadi alat untuk kepentingan sempit. “Pers harus menjadi penjaga moral publik, bukan sekadar mesin produksi sensasi. Kita butuh keberanian dalam menyuarakan kebenaran, bukan keberanian dalam memfitnah,” pungkasnya.
Editor : D.Wahyudi