Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Habib Muchdor : Wajar Publik Marah Melihat Gus Miftah Hina Masyarakat Kecil !

161
×

Habib Muchdor : Wajar Publik Marah Melihat Gus Miftah Hina Masyarakat Kecil !

Sebarkan artikel ini
Ket foto : Pendiri organisasi PETIR, Habib Muchdor Hasan Assegaf. (dok. Harianesia.com)
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta – Harianesia Pemerhati Publik dan Kebijakan Hukum”Habib Muchdor Hasan Assegaf mengatakan” Wajar publik marah melihat Gus Miftah menghina masyarakat kecil !

Dikatakannya” Mulutmu, harimaumu! dan peribahasa ini layak dialamatkan kepada Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah!” ujarnya Kamis 5 Desember 2024.

Banner Iklan Harianesia 300x600

“Sebab ucapan nya yang telah menghina seorang penjual es teh, akhirnya Utusan Khusus Presiden (UKP) Prabowo Subianto untuk bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan itu pun dikecam publik dan akhirnya meminta maaf dihadapan publik melalui media sosial.

Sebagai mana diketahui bersama”Peristiwa penghinaan itu sendiri terjadi dalam acara Magelang Bersholawat. Gus Miftah yang mengisi acara itu, terang-terangan mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji, bahkan hinaan tersebut dilontarkan di hadapan warga yang menghadiri pengajian, termasuk di hadapan sejumlah tokoh agama yang duduk di samping kiri dan kanan Gus Miftah.

Baca Juga :  Pendiri Organisasi PETIR Ucapkan Selamat Kepada Taufiqurrahman Sebagai Dirjen di Kemenkumham, Ini Posisnya!?

Lebih lanjut Habib Muchdor Hasan Assegaf, yang merupakan sebagai Pendiri Organisasi PETIR, juga sebagai Dewan Kehormatan Lembaga Adat Dayak Kalsel,menilai wajar jika publik menunjukkan kegeraman atas ucapan candaan yang dilontarkan Gus Miftah kepada seorang penjual minuman es teh, tindakan Miftah yang dinilai tidak mencerminkan peran seorang penceramah yang seharusnya membawa pesan kesejukan.

Baca Juga :  Viral di Media Sosial: Foto Tersangka Korupsi Tambang Malut Bersama Bobby Nasution

Kendati demikian setiap orang berhak menyampaikan pendapat terkait insiden tersebut, Habib mengatakan, masyarakat memiliki kebebasan menilai tindakan Miftah sebagai tokoh agama “Jangan diumbar di depan publik ketika menghadapi orang yang lemah, pasti publik tidak suka,” ujarnya.

Habib Muchdor menilai” Miftah sebagai tokoh agama yang sepertinya berkarakter urakan, di nilai candaan tersebut telah melampaui batas dan tidak pantas, terlebih dilakukan di hadapan publik, penjual es teh yang menjadi sasaran candaan Miftah dan walaupun hanya sekadar penjual es teh, ia tetap warga Indonesia dan saudara yang harus dihormati,” tambahnya.

Baca Juga :  Persiapan Natal Nasional 2024: Semangat Persaudaraan Sejati Menuju Harapan dan Keadilan

Habib Muchdor menambahkan” Hendaklah kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT, yang diberikan karunia keistimewaan untuk menjaga lisan yang berbeda dari makhluk yang lain, kita tidak boleh mengeluarkan lisan kita,menyinggung perasaan orang lain.

Oleh karena itu menjaga lisan patut menjadi renungan kita bersama agar berbicara untuk lebih berhati-hati, sebab lidah yang tak bertulang tentunya bisa juga menyakiti hati orang lain dan menjadi bumerang untuk diri sendiri, dan yakin insiden ini dapat menjadi pelajaran berharga, baik bagi Miftah maupun masyarakat Indonesia, untuk lebih menghormati sesama” Tutupnya.

Editor : Tim Redaksi Harianesia 

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *