Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
EdukasiUncategorized

Sungai Cirarab Menghitam dan Bau Menyengat, Warga Desak Gubernur Banten Bertindak: Jangan Hanya Diam!

1212
×

Sungai Cirarab Menghitam dan Bau Menyengat, Warga Desak Gubernur Banten Bertindak: Jangan Hanya Diam!

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

TANGERANG_harianesia.com_ Sungai Cirarab, yang dulunya menjadi sumber kehidupan masyarakat di Kecamatan Sukadiri dan Mauk, Kabupaten Tangerang, kini berubah menjadi simbol pencemaran lingkungan yang parah. Airnya menghitam, berbusa, dan mengeluarkan bau menyengat. Tak sedikit warga yang menyebutnya sebagai kali hitam dan kali bau.

Selama bertahun-tahun, sungai ini diduga tercemar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari aktivitas industri. Namun ironisnya, hingga kini belum ada langkah nyata dari pemerintah daerah untuk menangani persoalan tersebut secara serius.

“Dulu airnya bening, dasar sungai terlihat. Sekarang hitam, berbusa seperti air deterjen,” ujar Ahyani, warga Sukadiri, dengan nada kecewa. Ia menyerukan agar Gubernur Banten, Andra Soni, segera turun tangan. “Kami butuh tindakan, bukan sekadar retorika. Kami tahu Pak Gubernur anak petani, maka buktikan bahwa Bapak berpihak pada kami, rakyat kecil yang hidup di tengah bau busuk ini.”

Hal senada disampaikan Zulfikar, aktivis mahasiswa yang selama ini vokal menyuarakan isu lingkungan. “Warga sudah lelah menunggu. Sudah terlalu lama sungai ini dibiarkan rusak tanpa kepastian perbaikan. Kalau Gubernur tidak bergerak cepat, jangan salahkan rakyat jika kepercayaan mulai hilang.”

Zulfikar juga menekankan bahwa pencemaran ini bukan hanya masalah estetika atau kenyamanan, tapi menyangkut kesehatan masyarakat dan kerusakan ekosistem secara jangka panjang. “Ini bukan lagi sekadar isu lokal. Ini darurat lingkungan.”

Masyarakat berharap Gubernur Andra Soni, yang diusung sebagai pemimpin pro-rakyat, dapat membuktikan komitmennya dengan menindak tegas pelaku pencemaran dan melakukan pemulihan menyeluruh terhadap Sungai Cirarab.

“Kami tidak minta banyak, hanya air yang bersih seperti dulu,” pungkas Ahyani.

Kini bola ada di tangan pemerintah. Akankah Gubernur Banten hanya diam, atau menjadikan Cirarab sebagai awal dari revolusi hijau di Banten?
( Tim )

Banner Iklan 1
Baca Juga :  Bangunan Gagal Struktur? Mungkin Anda Salah Pilih Jasa Konsultansi Konstruksi
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *