Jakarta – Hari Raya Idul Fitri menjadi momen berharga bagi seluruh umat Islam, termasuk Warga Binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang. Dalam suasana penuh haru dan kebahagiaan, mereka mendapat kesempatan berharga untuk melaksanakan Salat Idul Fitri serta bersilaturahmi dengan keluarga pada Senin (31/3).
Seperti tradisi tahunan, Rutan Kelas I Cipinang menggelar Salat Idul Fitri berjamaah yang diikuti oleh Warga Binaan dan petugas rutan. Lantunan takbir menggema di lingkungan rutan, menciptakan suasana penuh kekhusyukan. Momen ini menjadi pengingat bagi Warga Binaan akan pentingnya refleksi diri dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
Usai salat, suasana haru semakin terasa ketika para Warga Binaan saling berjabat tangan dan bermaaf-maafan. Momen ini menjadi simbol pembaruan diri, di mana mereka yang tengah menjalani masa pidana tetap merasakan makna Idul Fitri dalam kebersamaan. Kehangatan di antara sesama Warga Binaan mencerminkan semangat persaudaraan yang tetap terjaga di dalam rutan, menumbuhkan harapan baru bagi masa depan mereka.
Dalam kesempatan ini, Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Nugroho, menyampaikan bahwa perayaan Hari Raya Idul Fitri ini menjadi titik balik bagi Warga Binaan untuk terus memperbaiki diri dan menjadi motivasi bagi mereka dalam menata kembali kehidupan serta menjadi pribadi yang lebih baik. Tak lupa, Kepala Rutan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran petugas Rutan Cipinang yang telah bekerja keras memastikan kelancaran seluruh rangkaian ibadah Ramadan hingga pelaksanaan Salat Idul Fitri. “Semoga dedikasi dan pengabdian kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” ujarnya.
Rangkaian perayaan Idul Fitri pun berlanjut dengan kunjungan keluarga, yang semakin melengkapi kebahagiaan Warga Binaan dalam merayakan hari kemenangan. Suasana haru dan bahagia terpancar dari para Warga Binaan saat bertemu dengan keluarga tercinta, menjadikan Idul Fitri tahun ini semakin bermakna di dalam Rutan Cipinang.
(Zefferi)