Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Penunjukan Budi Ari Setiadi Sebagai Mentri Koperasi, Menaruh Harapan Besar Rakyat Indonesia Khususnya Gerakan Koperasi

154
×

Penunjukan Budi Ari Setiadi Sebagai Mentri Koperasi, Menaruh Harapan Besar Rakyat Indonesia Khususnya Gerakan Koperasi

Sebarkan artikel ini
Budi Arie Setiadi Mentri Koperasi (Menkop)
Budi Arie Setiadi Mentri Koperasi (Menkop)
Banner Iklan Harianesia 468x60

JAKARTA ,-Pemerintahan Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming membentuk Kementerian Koperasi (Kemenkop) yang awalnya Menteri Koperasi dan UKM.

Dr. Asrip Putera, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo Kendari, Sekretaris Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Pegawai Negeri (KSPPS) Universitas Haluoleo. Foto: Istimewa
Dr. Asrip Putera, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo Kendari, Sekretaris Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Pegawai Negeri (KSPPS) Universitas Haluoleo. Foto: Istimewa

Gagasan Prabowo-Gibran dengan membentuk Kemenkop tentunya tidak lepas dari keinginan mengembalikan marwah gerakan koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa dan fundamentalism ekonomi bangsa.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Penunjukan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Koperasi (Menkop) menaruh harapan besar rakyat indonesia khususnya gerakan koperasi. Agar kementerian koperasi dapat menjadi lokomotif dalam menggerakkan kembali koperasi di Indoneia yang konstitusional sesuai Pasal 33 UUD 1945.

Menkop Budi Arie merumuskan beberapa program strategis dalam rangka menyelesaikan problematika koperasi di Indonesia dan mengembalikan marwah koperasi Indonesia. Termasuk dalam mendukung Program Asta Cita Prabowo-Gibran serta pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Beberapa program strategis antara lain Digitalisasi Koperasi, Rebranding dan Revitalisasi Koperasi serta penguatan tata kelola dan SDM Koperasi.

Instrumen ini dalam rangka memperbaiki ekosisistem koperasi. Sehingga masyarakat tertarik untuk menjadi anggota koperasi. Sebab, saat ini ratio masyarakat Indonesia yang menjadi anggota koperasi sangat kecil.

Baca Juga :  Sinergi dan Inovasi : Strategi Tri - Harris Jadikan Bekasi Kota Aglomerasi Maju

Data menunjukkan, hanya sekitar 27 juta masyarakat Indonesia yang menjadi anggota koperasi.sangat berbeda dengan Amerika Serikat, yang 125 juta masyarakatnya berkoperasi padahal negaranya menganut individualisme.

Langkah berikutnya, mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi akibat salah kelola oleh oknum. Karena di negara negara yang koperasinya maju seperti di Jerman dan Denmark, koperasi dikelola secara profesional hingga menjadi lokomotif ekonomi negaranya.

Program revitalisasi koperasi yang konprehensif, menjadi program yang sangat baik dengan konsep merevitalisasi koperasi-koperasi bermasalah di Indonesia dengan konsep hulu sampai hilir. Sehingga koperasi bisa kembali berkontribusi untuk kesejahteraan anggota dan bangsa ini.

Dalam rangka penguatan SDM koperasi, pendekatan program sarjana penggerak koperasi sangat baik dengan memaksimalkan output perguruan tinggi yang berkompeten dalam rangka berpartisipasi dalam tata kelola SDM.

Baca Juga :  Menteri Imipas - PP IWO Gelar Pertemuan, Bahas Edukasi WBP Hingga Rekernas

Selain itu, rencana menjadikan kampus-kampus yang berlatar belakang koperasi menjadi BLU Kemenkop, adalah terobosan yang sangat baik untuk fokus dalam penguatan SDM koperasi melalu perguruan tinggi koperasi atau Kemenkop.

Penguatan koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), menjadi salah satu instrumen penting dalam pengembangan koperasi untuk menjawab problematika klasik yaitu modal.

Diketahui, LPDB Kementerian Koperasi saat ini sebesar Rp 16,8 triliun. Dengan dana tersebut diharapkan dapat menggerakkan badan usaha koperasi dengan pola tepat sasaran untuk meminimalisir risiko.

Kemudian gagasan Kemenkop tentang Bank Koperasi Digital, sebagai pengganti Fungsi Bank Bukopin yang dahulu milik gerakan koperasi yang saat ini telah di Akuisisi Kookmin Bank, raksasa Bank asal Korea, Bank Digital Koperasi ini nantinya akan menjadi intermediasi Bank Koperasi dan Anggota Koperasi.

Baca Juga :  Petrus Herman Aktifis Demokrasi Soal Pelarangan UNRAS Dibulan Puasa : Kurang Tepat Jika Pelarangan Itu Diucapkan Pemimpin Daerah

Di negara Maju, Bank Koperasi telah menjadi kekuatan keuangan negara dan agen pembangunan. Saat ini di Jerman, sektor keuanganya secara keseluruhan 74 persen ditopang oleh koperasi simpan pinjam (Bank Koperasi )dan bank tabungan yang mengadopsi prinsip koperasi.

Ketika krisis ekonomi tahun 2008 misalnya, mereka justru melancarkan double lending yang mengakselerasi ekonomi rakyat ketika bank umum menjadi penuh kehati hatian (over prudent).

Program-program strategis tersebut sangat brilian dalam rangka mengembalikan khittah koperasi menjadi soko guru ekonomi bangsa, implementasi asta cita Prabowo, dan menjadikan koperasi sebagai lokomotif pembangunan ekonomi nasional.

Selamat bekerja Pak Menteri Koperasi. Bangkit Indonesia Emas.

Editor: D.Wahyudi

Penulis adalah Dr. Asrip Putera, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo Kendari, sekaligus Sekretaris Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syari’ah Pegawai Negeri (KSPPS) Universitas Haluoleo.

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *