Banjarmasin, – Habib Mochdar Hasan Assegaf salah satu tokoh agama dari Kalimantan Selatan, sangat mengecam pernyataan dari terkait pernyataan kontroversial tentang Gus Fuad Pleret yang diduga menghina pendiri alkhairaat, Almarhum Habib Idrus bin Salim Al-Jufri..yang mana almarhum adalah Guru tua yang sangat dihormati di Sulawesi Tengah” Ujarnya Senin (14/04/2025).
Habib Muchdor Hasan Assegaf merupakan salah satu santri Alumni Pondok Pesantren Alkhairaat (Afnaul Khairaat) tahun 1972 satu letting dengan Profesor Zainal Abidin (Rektor IAIN Sulteng), Dola Latupada (Kakanwil Depag Prov.Sulteng) juga mantan Gubernur dan Gubernur Sulteng sekarang Anwar Hafid.
“Sebagai Alumni Alkhairaat, saya jauh jauh dari Kalimantan Selatan (Banjarmasin) untuk memghadiri Haul Ke-57 tahun 2025, Almarhum Habib Idrus bin Salim Al-Jufri saya tidak menerima peryataan yang di sampaikan Gus Fuad Pleret tersebut,” ujar Habib Muchdor geram.
Menurut Habib Muhchdor, Almarhum Habib Idrus bin Salim Al-Jufri adalah ulama yang tersohor di Indonesia bagian timur, yang mempunyai 1500 lebih cabang Pindok Pesantren AlKhairaat tersebar di Indonesia bagian timur.
Sebagai tindakan hukum Habib Mochdar sudah menghadap Wakapolda Sulawesi Selatan.
“Bersama rekan rekan kami telah menghadap Wakapolda Sulteng untuk mendesak agar Polri mengambil jalur tidakam yang pas, kita akan memberikan efek jera pada buzer buzer yang berhaluan komunis,” terang Habib Muchdar.
Ia, juga menduga kemungkinan kasus seperti ini segaja di buat untuk membentukkan antara ulama dengan para habait.
“Khususnya ulama yang berpaham Ahli Sunnah yang tegak lurus , untuk di benturkan Ahli Sunbah Liberal, saya yakin di balik semua itu ada beberapa oknum yang menback up juga Si Prelet tersebut,” katanya.
Habib Muchdor, sangat geram sebagai alumi Alkhairaat Almarhum gurunya dalam perkataan (Gus Fuad Prelet) dinarasikan seperti seekor hewan(monyet).
“Di beberapa media sempat kita baca dia (Gus Fuad), ada mengudang kita Afnaul Khairaat untuk negoisasi untul duduk bersama, itu sangat tidak jelas kami tidak terima, kalau di mau ayo datang ke Kota Palu mari duduk bersama, apa tujuanmu ,siapa di belakangmu” tutup Dewan Penasihat Lembar Organisasi Persaudaraan Timur Raya PETIR.”Habib Muchdor Assegaf tegas.(@DW)
