Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Aktivis KPKB Tanggapi Keras Pernyataan Wakil Wali Kota Serang: “Jangan Permalukan Demokrasi!”

31
×

Aktivis KPKB Tanggapi Keras Pernyataan Wakil Wali Kota Serang: “Jangan Permalukan Demokrasi!”

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta, 9 Juni 2025 – Pernyataan kontroversial Wakil Wali Kota Serang dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial memantik gelombang kritik tajam. Dalam video itu, sang pejabat terdengar mengarahkan ASN Dinas Pendidikan untuk mewaspadai dan “menangani” wartawan serta LSM yang ia sebut sebagai “bodrek” — istilah yang kerap dipakai untuk merendahkan profesi jurnalis dan aktivis yang dianggap tidak kredibel.

Menanggapi hal tersebut, Aktivis Kumpulan Pemantau Korupsi Banten (KPKB), Zefferi, menyebut pernyataan itu sebagai bentuk provokasi terbuka terhadap pilar-pilar demokrasi. “Ini bukan lagi soal etika, tapi soal keberpihakan. Ketika pejabat publik mengarahkan bawahannya untuk mencurigai bahkan memusuhi wartawan dan LSM, itu sama saja dengan mempermalukan prinsip transparansi,” ujar Zefferi dengan nada geram.

Banner Iklan Harianesia 300x600

Zefferi mempertanyakan logika di balik istilah “wartawan bodrek” yang digunakan oleh sang pejabat. “Kalau yang dianggap bodrek itu ada, lalu bagaimana dengan yang benar-benar menjalankan tugas jurnalistik secara profesional? Kenapa justru yang jujur dan idealis ikut tercemar oleh ucapan sembrono seorang pejabat?” tambahnya.

Baca Juga :  Martua Siadari Ketua DPD REPDEM Sumut : Kemenangan MAMA Masingon-Mama, Adalah Kemenangan Rakyat

Merespons cepat, Zefferi mengaku telah mengirimkan pesan langsung kepada Gubernur Banten untuk menuntut klarifikasi dan langkah tegas terhadap pernyataan anak buahnya. Ia menilai diamnya pimpinan daerah hanya akan memperpanjang daftar pejabat yang gagal memahami pentingnya pers yang bebas dan LSM yang kritis dalam mengawal jalannya pemerintahan.

Tak sekadar mengkritik, Zefferi juga menggagas sebuah langkah solutif berupa Workshop Kebangsaan bertema “Menjadi Wartawan dan LSM yang Profesional sebagai Pilar Kontrol Sosial yang Kuat”. Acara ini rencananya akan melibatkan insan pers, aktivis LSM, hingga pejabat daerah. Tujuannya: mengingatkan kembali bahwa kontrol sosial bukan musuh pemerintah, melainkan mitra demokrasi yang sah dan dijamin undang-undang.

Baca Juga :  Usai Menghadiri Pelantikan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara

“Jika pejabat takut dikritik, mungkin bukan rakyat yang salah — tapi kekuasaan yang sedang pincang,” tutup Zefferi tajam.

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *