Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Kartika Anak Angkat Bung Karno, Dalam Buku Berjudul ” Aku Anak Angkat Soekarno, Saksi Lima Generasi”, Tutup Usia

427
×

Kartika Anak Angkat Bung Karno, Dalam Buku Berjudul ” Aku Anak Angkat Soekarno, Saksi Lima Generasi”, Tutup Usia

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta,-

Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun.
Allahummaghfirlaha warhamha wa’aafihi wa’fu ‘anha.
Telah Berpulang Ke Rahmatullah Ibu/ Nyai (nenek) / Uyut Kami Tercinta :

Banner Iklan Harianesia 300x600

*Hj Kartika Uteh*
bt Atmo Soedirjo
(Anak Ibu Inggit)
Meninggal pada,
Hari / tanggal : Jumat, 17 Januari 2025
Pukul : 15.00wib
Alamat rumah duka : Jl Amil, Komplek Pejaten Elok blok B no 5, Pejaten barat, Pasar Minggu. Jakarta Selatan 12510.

Berita duka cita ini diterima redaksi secara tertulis oleh keluarga almarhumah pada hari Jumat (17/1/2025).

Almarhumah merupakan anak angkat Proklamator, Presiden Pertama Ir. Soekarno.

Soekarno yang menikah dengan Ibu Inggit Garnasih di Bandung pada tahun 1993, mereka berumah tangga selama 20 tahun.

Pada saat Soekarno dan Inggit Garnasih menikah, Soekarno merupakan suami yang ketiga Inggit Garnasih,
Pernikahan mereka diwarnai dengan berbagai tantangan, Soekarno sering kali harus meninggalkan Inggit untuk mengikuti kegiatan politiknya.

Dari pernikahanya dengan Inggit Garnasih, Soekarno kemudian mengadopsi dua orang anak perempuan, yaitu Ratna Djuami dan Kartika Uteh.

Baca Juga :  Ferdinand Hutahaean: Dedikasi Polri Layak Diapresiasi, Natal dan Tahun Baru Berjalan Lancar

Ratna Djuami alias Omi merupakan anak dari pasangan bernama Sumarta dan Muntarsih, kakak dari Ibu Inggit Garnasih.

Sementara Almarhumah Kartika Uteh, dia adalah putri sulung keluarga Atmo Sudirdjo, seorang juru ukur yang kala itu bekerja pada dinas pekerjaan umum pemerintahan Kolonial Belanda.

Dalam buku berjudul *”Kartika Namaku, Anak Angkat Soekarno” Saksi Sejarah Lima Generasi”* buku tersebut diberi pengantar oleh Hj.Megawati Soekarnoputri, ditulis Oleh Diana Dewi serta Sulistiani dapat menjadikan kita belajar wawasan Kebangsaan, bagaimana nilai nilai Kebangsaan, hak hak perempuan, bagaimana ketegaran dan mengasihi sesama, me uliskan “Seorang Kartika adalah Perempuan Hebat Indonesia sesungguhnya”.

Berikut untaian kata untuk Almarhumah, yang dirangkai dari Orang orang yang menyayangi dan mencintainya:

“Contoh anak yang berbakti pada orangtuanya, kakak yang mengayomi adik-
adiknya istri yang mengabdi pada suaminya, ibu yang kuat untuk anak-
anaknya, nenek yang selalu ada untuk cucu-cicitnya. Itulah Nyai Kartika Uteh.
Perempuan yang sangat menginspirasiku.
Banyak sekali pelajaran hidup yang
dapat di petik dari Beliau.
Bangga sekali aku menjadi cucunya..
Zachranti Said Putri-Cucu dari Chrisanti Tara Dewi”.

Baca Juga :  Heri IWO: Rasa Saling Menghargai Lebih Hebat dari Sekadar Merasa Paling Benar

“Tidak mudah menjadi anak perempuan Soekarno. Founding Father itu
menjadikan pemikiran bukan sekadar wacana, tapi di terapkan dalam
kehidupan nyata”
Melalui Uwak Kartika saya belajar banyak tentang ajaran-
ajaran Bung Karno, nilai-nilai kebangsaan, hak-hak perempuan, ketegaran dan
bagaimana mengasihi sesama. “Kartika adalah cerminan perampuan hebat
Indonesia sesungguhnya” Endah Trista Agustiana PhD-Keponakan Kartika.
“Gender Specialist, Aktivis
dan Philanthropist.

“Tante Kartika bukan Pahlawan Kemerdekaan, tapi ia butir permata dari sejarah
kehidupan Bung Karno”.
Ayahku (Hanafi) bersama Tante Ratna Djuami dan
Tante Kartika besar dan dididik oleh Bung Kamo. Ayah sampai mendapat gelar
khusus “Anak Marhaen lanang” oleh Beliau”.

“Semoga Tante Kartika selalu
dilindungi Nya…dengan wajahnya yang tetap manis cantik walau mengarungi
gelombang samudra kehidupan hingga saat ini. Dari jauh kusampaikan
sungkem-sujud selalu”.
Nury Kanev-Putri Hanafi, Duta Besar untuk Kuba saat Pemerintahan
Soekarno
Bu Kartika adalah Srikandi sebenarnya.”

Baca Juga :  Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Mengesahkan Kepengurusan Sinode Gereja Pimpinan Rohkudus Yahweh (GPRY)

“Sosok perempuan yang mandiri,
berbakti dan punya cita-cita tinggi”.
“Rasa kagum dan cinta pada kedua
orangtua angkatnya-Soekarno dan Inggit Garnasih-menjadikan tindakannya
senantiasa mengacu pada dua sosok besar itu. Beliau, sangat layak menjadi
inspirasi perempuan Indonesia,
Herlan Masrio- Direktur BK 52 Institute”.

Semoga beliau Rahimahullaah diampuni semua dosanya, diterima seluruh ibadahnya, dan dirahmati dengan Jannah SurgaNya.

Tidak kurang, Kami keluarga mewakili Beliau Rahimahullah meminta dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya apabila Beliau semasa hidupnya memiliki salah, baik dalam perbuatan dan ucapan, yang disengaja maupun tidak disengaja serta yang Beliau ketahui maupun tidak ketahui.

Kami yang berduka
Kel Besar Alm H Uteh Riza Yahya.

Editor : D.Wahyudi

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *