Tulang Bawang – Harianesia – Berikut adalah beberapa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kecamatan:
1. Penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan serta penyusunan laporan.
2. Pelaksanaan tata usaha, urusan umum, kepegawaian, dan perlengkapan rumah tangga.
3. Pengelolaan urusan keuangan dan administrasi kecamatan.
4. Pengelolaan urusan umum, perencanaan, evaluasi, dan pelaporan.
5. Dan seterusnya.
Dengan banyaknya kegiatan yang menjadi tanggung jawab kecamatan, sudah seharusnya terdapat biaya operasional yang memadai, yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran ini diharapkan mampu mendorong kemajuan yang signifikan, inovatif, dan berkelanjutan.
Namun, jika publik melihat kondisi kantor Kecamatan Rawa Jitu Selatan (RJS), Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, banyak pihak menilai hasilnya jauh dari memuaskan.
Potret Kinerja dan Anggaran Kecamatan RJS
Kantor Kecamatan RJS dinilai tidak terawat, dengan suasana yang terlihat kumuh dan minim aktivitas. Hal ini memunculkan pertanyaan terkait efektivitas penggunaan anggaran operasional yang bersumber dari APBD Kabupaten Tulang Bawang Tahun Anggaran (TA) 2023. Berikut adalah beberapa rincian anggaran operasional tersebut :
Belanja alat/bahan untuk kantor :
– Alat listrik: Rp2.574.000
– Suvenir/cendera mata: Rp6.000.000
– Kertas dan cover: Rp3.737.200
– ATK: Rp11.908.300
– Bahan cetak: Rp22.221.900
– Benda pos: Rp2.060.000
Belanja pemeliharaan dan fasilitas :
– Komputer: Rp730.000
– Gedung tempat kerja: Rp1.755.000
– Peralatan kebersihan (serok, sapu, dll.): Rp1.029.700
Belanja jasa dan konsumsi :
– Makanan dan minuman rapat: Rp24.000.000
– Rapat koordinasi: Rp20.648.800
– Jasa tenaga operator IT: Rp9.000.000
– Jasa penanganan prasarana umum (PHL/TKS): Rp27.950.000
Belanja langganan :
– Jurnal/surat kabar: Rp3.150.000
– Listrik: Rp5.111.870
Meski anggaran tersebut cukup besar, kondisi kantor Kecamatan RJS tidak mencerminkan pengelolaan yang baik.
Sorotan Ketua DPW BAIN HAM RI Lampung
Ketua DPW BAIN HAM RI Lampung, Ferry Saputra, SH, mengkritik keras kinerja Camat RJS, Romli, yang dianggap gagal menjalankan tupoksi dengan baik. Ia juga mempertanyakan indikasi penyimpangan anggaran, seperti pada pembangunan lapangan bola voli di Kampung Yudha Karya Jitu.
“Anggaran sebesar Rp138 juta untuk pembangunan lapangan bola voli tidak jelas peruntukannya. Jika sesuai RAB, kenapa tidak dipublikasikan? Ini menimbulkan kecurigaan publik,” tegas Ferry.
Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi dan pengawasan masyarakat terhadap penggunaan dana APBN dan APBD, terutama dana desa.
Tindak Lanjut dan Komitmen Laporan
Ferry menyatakan kesiapannya untuk membantu rekan media melaporkan dugaan korupsi yang melibatkan oknum camat dan pejabat terkait ke pihak berwenang. Menurutnya, pengawasan sosial oleh masyarakat sangat penting agar penggunaan dana pembangunan benar-benar sesuai peruntukan.
“Tim media akan berkoordinasi dengan DPMPK Kabupaten Tulang Bawang untuk memastikan langkah selanjutnya terkait dugaan penyimpangan ini,” pungkasnya.
Berita Bersambung
Topik selanjutnya : Sorotan Kinerja DPMPK Kabupaten Tulang Bawang
Penulis/Pimpinan Redaksi : Andika
Editor : Tim Redaksi Harianesia