Bogor – Harianesia – Dugaan penyimpangan dana Bahan Bakar Minyak (BBM) dan indikasi pemalsuan kwitansi di UPT Pengelola Sampah V Parung, Kabupaten Bogor, semakin mencurigakan. Hingga kini, Kepala UPT dan jajaran terkait belum memberikan klarifikasi, meskipun telah berulang kali diminta. Sikap bungkam ini memicu kecurigaan publik bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
Pada Selasa, 15 Oktober 2024, pimpinan redaksi Harianesia.com, Heri, mencoba meminta klarifikasi langsung dari Kepala UPT. Meski diduga berada di kantornya, Kepala UPT menolak bertemu dengan alasan “sakit.” Alih-alih memberikan keterangan, Eka, Kepala TU UPT, malah meminta nomor telepon Heri untuk berkomunikasi, namun hingga berita ini terbit, tidak ada tindak lanjut.
Tidak cukup di situ, Senin, 21 Oktober 2024, Heri kembali mendatangi kantor UPT Pengelola Sampah V. Hasilnya sama: kantor sepi, tidak ada satu pun pejabat yang bisa ditemui untuk dimintai keterangan. Ini semakin menimbulkan tanda tanya besar mengenai ada atau tidaknya upaya menutup-nutupi kasus ini.
Hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024, pihak media kembali mencoba konfirmasi. Lagi-lagi, tak ada respons. Situasi ini menimbulkan kecurigaan lebih besar: mengapa UPT begitu tertutup soal dugaan penyimpangan yang melibatkan uang publik?
Ketidaktransparanan ini membuat publik semakin geram. Mereka menuntut agar pihak UPT segera memberikan penjelasan yang jelas dan jujur terkait kasus ini. Sampai kapan Kepala UPT akan terus bersembunyi dan menghindari pertanggungjawaban? Publik berhak tahu.
Editor : Tim Redaksi Harianesia