JAKARTA,-Perkumpulan GERAK Sukses menggelar Diskusi publik seputar Jakarta yang menghadirkan 3
Narasumber yang dihadirkan yakni Raden Gusti Yulifard Anggota DPRD Jakarta Komisi E, Hilmar Farid,PhD
Mantan Dirjen Kebudayaan di Kemendikbud thn 2015-2024, serta Ketua Bappeda
yaitu Atika Nur Rahmania,S.Ip.,MSi, Sabtu (22/2/25).
Diskusi publik “Ngopi Senja” atau (Ngobrol Pintar Seputar Jakarta) yang mengangkat
Tema
” Kebudayaan Jakarta Dari Kampung ke Ibukota, Menelusuri, Merajut Masa Depan” ini digelar di gedung Perpustakaan HB.Yasin Taman Ismail Marjuki Jakarta Pusat, dihadiri sedikitnya 150 Undangan.
Dengan dipandu Roby Maulana sebagai Moderator, diskusi
yang membahas
tentang kebudayaan Jakarta, berlangsung interaktif, mulai dari pembahasan akar budaya kampung kota, hingga arah masa depan Jakarta sebagai kota global yang tetap mempertahankan identitas budayanya.
Disela-sela Usai acara berlangsung
Jengsami,
salah seorang
Tamu undangan acara kepada Harianesia.com melalui sambungan
pesan WhatsApp menjelaskan, bahwa “Budaya Betawi adalah warisan yang sangat berharga bagi masyarakat Jakarta dan Indonesia.
Lebih lanjut ia katakan bahwa “Budaya ini telah berkembang selama ratusan tahun dan memiliki ciri khas yang unik”, Mulai Dari tarian, musik, hingga kuliner.
Budaya Betawi
Juga memiliki kekayaan yang luar biasa ungkapnya.
“Namun dirinya melihat budaya Betawi saat ini menghadapi ancaman kepunahan, banyaknya generasi muda yang tidak lagi mengenal, Mencintai dan melestarikan Kebudayaanya sendiri sebagai suku Betawi.
Oleh karena itu, didalam Perkumpulan GERAK mencoba berusaha untuk melestarikan budaya Betawi dan mengembangkannya sehingga
tetap relevan dengan zaman tandasnya.
“Visi kita adalah menjadikan budaya Betawi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari identitas Jakarta dan Indonesia.
Oleh karenanya kita ingin melestarikan budaya Betawi dan mengembangkannya agar dapat dinikmati oleh generasi masa depan.”
Dengan Misi mengembangkan program-program yang dapat melestarikan budaya Betawi, seperti workshop, pelatihan, dan pertunjukan. Kita juga ingin mengembangkan kerjasama dengan komunitas dan organisasi lain untuk bersama sama melestarikan kebudayaan Betawi.”
Harapanya, dengan adanya acara Diskusi Publik
ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khusunya generasi muda, agar menjadikan kebudayaan Jakarta bukan hanya sekadar warisan masa lalu, namun juga harus menjadi fondasi utama dalam membangun kota yang lebih maju kedepan.
Jengsami menegaskan GERAK juga berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan yang mendukung pengembangan kebudayaan sebagai bagian dari visi membangun Jakarta yang lebih berkarakter, inklusif, dan berdaya saing global, yang akan terus menghadirkan forum-forum diskusi inspiratif seperti ini, guna membuka ruang dialog bagi masyarakat dalam merumuskan masa depan Jakarta yang tetap berpijak pada akar budayanya pungkasnya.
Editor : D.Wahyudi