Bogor – Harianesia – Proyek pembangunan turap di Setu Rawa Jejed, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, yang dikelola oleh CV Kalembo Ade Mautama dan diawasi oleh PT Oseano Adhita Prasarana, kini menjadi sorotan publik. Masyarakat mulai mempertanyakan transparansi serta kualitas pengerjaan proyek ini setelah berbagai pihak yang bertanggung jawab terkesan menghindar dari pertanggungjawaban dan mengelak memberikan keterangan yang jelas, Rabu (02/10/2024).
Sejumlah wartawan bersama Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Nasional yang berusaha mendapatkan klarifikasi di lapangan, menghadapi kesulitan dalam memperoleh informasi yang kredibel. Salah satu mandor proyek di lokasi malah menyarankan agar media dan JPKP menghubungi Yudi, humas proyek tersebut. Namun, tanggapan dari Yudi melalui pesan WhatsApp justru menambah kebingungan.
“Saya sedang rapat di daerah Serang, Pak. Untuk konfirmasi lebih lanjut, silakan hubungi Pak Sudin,” tulis Yudi, tanpa memberikan informasi yang jelas terkait kontak maupun posisi Pak Sudin. Setelah pesan tersebut, Yudi tidak lagi merespons permintaan lebih lanjut untuk klarifikasi, semakin memperkuat dugaan bahwa ada upaya untuk menghindari keterbukaan.
Minimnya transparansi ini menimbulkan keresahan di kalangan warga sekitar Setu Rawa Jejed. Mereka mulai mempertanyakan apakah proyek ini telah dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan, terutama setelah adanya informasi bahwa material yang digunakan tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hingga saat ini, pihak dari Kementerian Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane (BBWSCC), yang seharusnya bertanggung jawab atas pengawasan proyek ini, belum mengeluarkan pernyataan resmi. Warga berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk melakukan investigasi mendalam terkait dugaan penyimpangan dalam proyek ini.
Warga juga mendesak agar BBWSCC dan pihak terkait lebih transparan dalam memberikan informasi mengenai progres pekerjaan proyek turap ini, terutama untuk menjamin bahwa bahan material yang digunakan memenuhi standar mutu. Ketidakjelasan ini dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas dan daya tahan proyek yang seharusnya dibangun demi kepentingan umum dan keberlanjutan lingkungan di wilayah Kabupaten Bogor.
Kementerian Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan proyek infrastruktur di wilayah Bogor Timur, Kabupaten Bogor, sesuai dengan standar mutu yang berlaku. BBWSCC memegang peran penting dalam pembangunan infrastruktur seperti turap, jalan, jembatan, dan drainase yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.
Publik berharap agar proyek ini segera diperbaiki dan diawasi dengan lebih ketat demi memastikan hasil yang berkualitas serta memenuhi standar yang diharapkan.
Reporter : Tim Redaksi Harianesia