EdukasiUncategorized

Polemik Pengembalian Biaya Administrasi Kegiatan Staditur di SMAN 4 Muhammadiyah Bandung

1007

Bandung_ harianesia.com _Polemik terkait pengembalian biaya administrasi (ADM) kegiatan staditur (studi tour) kembali mencuat di SMAN 4 Muhammadiyah Bandung. Sejumlah orang tua siswa kelas 12 mengaku kecewa dan mempertanyakan transparansi penggunaan dana yang telah mereka setorkan.

Kegiatan staditur yang sedianya akan dilaksanakan ke Pangandaran pada Mei 2025 batal digelar. Pembatalan ini terjadi setelah adanya edaran resmi dari Gubernur Jawa Barat yang melarang sekolah-sekolah melaksanakan kegiatan studi tour demi alasan keselamatan dan efisiensi.

Namun hingga pertengahan Juni 2025, sebagian besar wali murid mengaku belum menerima pengembalian dana secara utuh.

“Kami diminta membayar Rp850 ribu untuk studi tour, tapi setelah dibatalkan, uang baru dikembalikan Rp500 ribu. Kami ingin ada kejelasan dan transparansi,” ujar salah satu wali murid.


Klarifikasi Pihak Sekolah

Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN 4 Muhammadiyah Bandung menjelaskan bahwa dana yang dikumpulkan sebesar Rp2.500.000 per siswa bukan hanya untuk kegiatan studi tour, melainkan mencakup berbagai program kegiatan lainnya yang sudah dijalankan sejak awal tahun ajaran.

> “Dana Rp2,5 juta itu untuk seluruh program kelas 12, termasuk pelatihan, pembekalan, dan perpisahan serta yang lainnya. Semua siswa sudah mengikuti program tersebut. Hanya studi tournya saja yang dibatalkan,” ungkap kepala sekolah.



Terkait dana staditur yang dibatalkan, pihak sekolah menyatakan telah mengembalikan sebagian dana sebesar Rp500 ribu per siswa. Namun dari sekitar 280 siswa, hanya sebagian yang telah melunasi iuran. Sebagian lainnya masih mencicil, bahkan ada yang belum menyetorkan sama sekali.

Selain itu, sebagian dana kegiatan staditur juga disebut telah digunakan untuk biaya persiapan awal, seperti booking transportasi, konsumsi, dan akomodasi sebelum pembatalan resmi diumumkan.



Salah seorang wali murid menuntut adanya laporan keuangan yang transparan terkait alokasi dana dan rincian penggunaan anggaran untuk seluruh kegiatan kelas 12, termasuk dana yang dialokasikan khusus untuk studi tour.

Mereka juga berharap Yayasan Muhammadiyah dan Dinas Pendidikan Kota Bandung turun tangan untuk memediasi dan mengawasi penyelesaian persoalan ini agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.

Exit mobile version