Rumah tangga adalah amanah besar yang membutuhkan kesabaran, pengertian, dan ketakwaan. Namun, tidak jarang manusia lalai dalam menjalankannya, sehingga penyesalan datang belakangan. Para ulama telah banyak memberikan nasihat agar suami dan istri tidak terjerumus dalam kesalahan yang berujung pada penyesalan mendalam.
1. Ibnul Qayyim Rahimahullah:
Beliau berkata, “Orang yang cerdas adalah yang mampu melihat akibat dari perbuatannya sebelum melakukannya.” Dalam rumah tangga, suami istri harus berpikir panjang sebelum berkata atau bertindak. Banyak pasangan menyesal setelah menyakiti hati pasangannya, padahal sebelumnya mereka bisa memilih kata-kata yang lebih lembut dan bijak.
2. Imam Al-Ghazali Rahimahullah:
Beliau mengingatkan, “Dosa yang paling berat adalah dosa yang dilakukan dengan kesadaran penuh, tetapi tetap dilakukan karena mengabaikan peringatan hati.” Banyak pasangan yang sadar bahwa ego, kemarahan, dan keegoisan bisa merusak rumah tangga, namun tetap melakukannya. Penyesalan pun datang saat pasangan sudah pergi atau hubungan tak bisa diperbaiki lagi.
3. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu:
Beliau pernah berkata, “Kesabaran dalam menghadapi cobaan lebih ringan daripada penyesalan setelahnya.” Dalam rumah tangga, kesabaran adalah kunci. Ada banyak perbedaan yang harus disikapi dengan kepala dingin. Sering kali, orang yang tak mampu bersabar berakhir dengan perceraian, dan baru menyadari bahwa kehilangan pasangan lebih menyakitkan daripada bersabar saat menghadapi masalah.
4. Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah:
Beliau berkata, “Dunia ini hanya tiga hari: kemarin yang telah berlalu dan tidak bisa diubah, hari ini yang masih bisa diperbaiki, dan esok yang belum tentu datang.” Pasangan yang telah menyia-nyiakan kebersamaan akan menyadari kesalahannya saat sudah terlambat. Oleh karena itu, jangan menunggu kehilangan untuk mulai menghargai, tetapi hargailah pasangan selagi masih ada kesempatan.
Kesimpulan
Penyesalan dalam rumah tangga sering kali datang karena kelalaian, ego, dan kurangnya rasa syukur. Para ulama mengajarkan bahwa kesabaran, komunikasi yang baik, dan saling menghargai adalah kunci untuk menghindari penyesalan. Jika masih ada kesempatan untuk memperbaiki, lakukanlah sebelum semuanya terlambat. Karena waktu tidak bisa diputar kembali, dan penyesalan yang datang belakangan sering kali tak bisa mengubah keadaan.
Semoga kita semua bisa menjalani rumah tangga dengan penuh kebijaksanaan dan terhindar dari penyesalan yang menyakitkan.
Penulis : Zefferi