EdukasiUncategorized

Pedang Keadilan Kehilangan Roh

219

Harianesia.com_Pedang keadilan yang berkarat,
Membusuk dalam sarangnya yang penuh debu,
Tumpul dan lemah, tak lagi tajam,
Membiarkan kezaliman merajalela tanpa henti.

Keadilan yang buta, tuli, dan bisu,
Tidak lagi melihat, mendengar, dan berbicara,
Hanya menjadi simbol yang kosong,
Tanpa makna dan tanpa arti.

Pedang keadilan yang seharusnya,
Membela yang lemah dan menekan yang kuat,
Telah menjadi mainan bagi penguasa,
Untuk menindas dan memeras rakyat.

Namun, mungkin masih ada harapan,
Untuk mengasah pedang keadilan kembali,
Membuatnya tajam dan kuat,
Membela kebenaran dan keadilan.

Atau mungkin tidak,
Karena keadilan telah menjadi komoditas,
Yang dapat dibeli dan dijual,
Oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan uang.

Oleh Romo Kefas

Exit mobile version