Oknum kepala desa tersebut memanggil wartawan dengan nada tinggi dan menyebut cara kerja media seperti “preman” karena pemberitaan sebelumnya terkait transparansi pembangunan yang menggunakan dana desa.
Pernyataan oknum kepala desa tersebut dinilai tidak tepat, karena keterbukaan informasi publik sangat penting.
Sebelumnya, wartawan telah mengingatkan oknum kepala desa untuk memasang papan informasi mengenai pembangunan yang menggunakan dana desa sebagai bentuk transparansi.
Oknum kepala desa justru mengabaikan hal tersebut dan menyalahkan media atas pemberitaan yang telah diunggah.
Wartawan berencana melaporkan dugaan penghinaan dan pelecehan ini ke aparat penegak hukum.
Oknum Kades di Purwakarta Sebut Wartawan “Preman” karena Pemberitaan soal Transparansi Pembangunan
×
Oknum Kades di Purwakarta Sebut Wartawan “Preman” karena Pemberitaan soal Transparansi Pembangunan
Sebarkan artikel ini