EdukasiInvestigasiPolitik

Menko Pangan Pimpin Rakor di Jabar: Fokus Irigasi dan Ketahanan Pangan Nasional

177
Menko Pangan Pimpin Rakor di Jabar: Fokus Irigasi dan Ketahanan Pangan Nasional
Menko Pangan Pimpin Rakor di Jabar: Fokus Irigasi dan Ketahanan Pangan Nasional

Bandung – Harianesia Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pangan di Jawa Barat. Rakor ini melibatkan menteri terkait, kepala daerah, dan perwakilan dinas strategis.

Zulkifli membeberkan bahwa ada delapan isu strategis yang dibahas, dengan prioritas pada pembangunan irigasi guna meningkatkan produktivitas pertanian. “Kami meminta seluruh kabupaten segera melaporkan wilayah pertanian yang belum memiliki irigasi. Jika anggaran daerah tidak mencukupi, pemerintah pusat akan turun tangan membangun. Tidak ada alasan untuk menunda,” tegasnya di Gedung Pakuan, Selasa, 24 Desember 2024.

Ia menegaskan bahwa irigasi adalah kunci utama untuk memastikan musim tanam tidak terganggu, terutama pada periode kemarau yang kritis. “Kita tidak boleh lagi bergantung pada alam. Infrastruktur irigasi harus jadi prioritas,” lanjutnya.

Distribusi Pupuk Disederhanakan
Zulkifli juga menyoroti masalah distribusi pupuk yang selama ini berbelit-belit. Ia memastikan sistem distribusi kini lebih sederhana dan efisien. “Dengan surat dari petani, pupuk bisa langsung diambil di kios atau pengecer. Tidak ada lagi birokrasi yang memperumit,” katanya dengan nada tegas.

Stok Pangan dan Harga Stabil Jelang Libur Akhir Tahun
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, pemerintah menjamin ketersediaan stok pangan dan stabilitas harga. “Kami tidak hanya memastikan stok aman, tetapi juga mengatur agar harga tidak melonjak,” ujar Zulkifli.

Ia menambahkan, pemerintah akan memaksimalkan serapan gabah dari petani untuk menjaga ketahanan stok beras dalam negeri. “Harga gabah dipatok antara Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram. Keputusan ini segera kami laporkan ke Presiden untuk disahkan,” jelasnya.

Produksi Lokal Jadi Prioritas, Impor Ditekan
Lebih jauh, Zulkifli menargetkan swasembada pangan untuk beberapa komoditas utama, seperti beras, jagung, gula, dan garam. Salah satu langkah konkret adalah pembangunan tambak ikan seluas 20.000 hektar di wilayah Cirebon dan Indramayu. “Mulai tahun depan, Indonesia harus mandiri. Tidak ada lagi impor untuk kebutuhan pokok ini,” katanya dengan penuh keyakinan.

Evaluasi Program Setiap Tiga Bulan
Program yang disepakati dalam Rakor ini akan dievaluasi setiap tiga bulan, dengan pengawasan ketat melalui dashboard pemantauan dan hotline crisis center.

Zulkifli optimis produksi gabah tahun 2024 akan mencapai 30 juta ton, dengan puncak panen raya di Maret diperkirakan menyumbang 5,6 juta ton. “Target ini bukan sekadar angka. Ini adalah komitmen kerja bersama. Dengan kerja keras, insyaAllah kita bisa mencapainya,” tutupnya tegas.

Editor : Heri

Exit mobile version