EdukasiUncategorized

Membaca Nilai dan Makna Kepemimpinan: JPKPN Depok Dukung Citra Indah Yulianty Maju Sebagai Sekda Kota Depok

1915

Depok, harianesia.com — Di tengah babak baru pembenahan birokrasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Panitia Seleksi (Pansel) telah membuka seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok. Pengumuman tersebut tertuang dalam Surat Nomor: 800/003-PST/BKPSDM/VI/2025, sebagai panggilan kepada para abdi negara terbaik bangsa untuk turut serta mengabdi dalam posisi strategis ini ( Sabtu, 14/06/2025 ).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Depok Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional (JPKPN), Muhamad Antonius, S.H.,ketika di wawancarai oleh jurnalis harianesia menyatakan dukungan penuh kepada sosok Citra Indah Yulianty, Kepala DPUPR Kota Depok, untuk maju dalam seleksi tersebut.

“Dalam setiap peradaban, kepemimpinan bukan semata urusan jabatan. Ia adalah amanah yang lahir dari kepercayaan, dibentuk oleh pengalaman, dan dijaga oleh integritas. Bunda Citra adalah representasi dari semua itu,” ungkap Antonius.

Lebih dari sekadar dukungan, Antonius menyampaikan refleksi filosofis atas nilai-nilai yang diyakininya melekat dalam diri Bunda Citra. Baginya, seorang pemimpin yang layak menempati posisi Sekda harus memancarkan karakter yang mampu merawat tata kelola pemerintahan, sekaligus menginspirasi gerak pelayanan publik.

Berikut alasan mendasar yang melatarbelakangi dukungan JPKPN terhadap Citra Indah Yulianty:

1. Rekam jejak digital yang baik — simbol dari transparansi dan konsistensi.

2. Kecakapan manajerial pemerintahan — cermin kemampuan mengatur arah dan keseimbangan.

3. Kemampuan komunikasi dan koordinasi yang unggul — jembatan yang menyatukan gagasan dan tindakan.

4. Komitmen terhadap kemajuan daerah — manifestasi cinta kepada kota Depok

5. Kepekaan sosial dan keberpihakan pada kesejahteraan masyarakat — nilai luhur dalam setiap kebijakan.

6. Kebijaksanaan dalam berelasi dengan rekan sejawat — wujud kepemimpinan yang merangkul, bukan menghakimi.

7. Kesediaan menerima kritik — pertanda jiwa besar yang terus tumbuh dan belajar.

“Bagi kami, mendukung Bunda Citra bukan sekadar pilihan politis, melainkan pilihan nilai. Ia membawa visi yang selaras dengan kebutuhan Kota Depok: membangun birokrasi yang hidup, yang bekerja dengan hati dan berpijak pada nurani,” tegas Antonius.

Ia juga menambahkan, bahwa posisi Sekda tidak cukup diisi oleh kecakapan teknis semata, namun harus diemban oleh pribadi yang memahami denyut sosial masyarakat, mampu menjembatani harapan publik, serta menjadi motor penggerak seluruh ASN untuk mendukung penuh visi-misi Walikota dan Wakil Walikota.

“Depok membutuhkan penjaga kompas birokrasi yang tidak hanya berpikir untuk hari ini, tapi juga menanam benih bagi masa depan. Bunda Citra, menurut kami, adalah sosok yang pantas untuk itu,” jelas Antonius.

Seleksi Sekda Kota Depok 2025 ini diharapkan menjadi momentum hadirnya pemimpin birokrasi yang tidak hanya kuat secara struktural, tetapi juga matang secara spiritual dan moral ( Srimulyani ).

Exit mobile version