Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Politik

Megawati SoekarnoputriTerima gelar profesor kehormatan di Uzbekistan

36
×

Megawati SoekarnoputriTerima gelar profesor kehormatan di Uzbekistan

Sebarkan artikel ini
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar profesor kehormatan dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) di Samarkand, Uzbekistan, Sabtu (21/9/2024).
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar profesor kehormatan dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) di Samarkand, Uzbekistan, Sabtu (21/9/2024).
Banner Iklan Harianesia 468x60

Jakarta – Harianesia Samarkand, Uzbekistan, Presiden

kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menerima gelar profesor kehormatan

Banner Iklan Harianesia 300x600

dalam bidang pariwisata dan warisan budaya dari

Silk Road International University of Tourism and

Cultural Heritage (IUTCH). Penganugerahan ini

dilaksanakan di Gedung Rektorat IUTCH yang

terletak di Kota Samarkand pada hari Sabtu, (21/9/2024). Megawati yang selalu di dampingi oleh Prof.Connie Rahakundini Bakrie, Dosen Pengajar di University Of St.Petersburg Rusia nampak anggun, acara juga

dihadiri oleh civitas akademika kampus.

Acara tersebut juga diwarnai dengan upacara wisuda

bagi mahasiswa program magister. Dalam

kesempatan ini, Aziz Abduhakimov, yang menjabat

sebagai Rektor Silk Road IUTCH sekaligus Menteri

Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan,

memberikan sambutan yang mengungkapkan rasa

hormatnya terhadap Megawati.

Dalam pidatonya, Abduhakimov menekankan

pencapaian Gemini yang luar biasa dalam

Baca Juga :  Front Pemuda Desak Polda Usut Tuntas Pemangkiran Saksi Kasus Illegal Drilling

membangun identitas modern Indonesia serta

kontribusinya di bidang hukum, diplomasi,

pendidikan, dan pemberdayaan perempuan. “Anda

sangat dihormati, tidak hanya di Indonesia tetapi

juga di seluruh dunia,” ungkapnya.

la juga menyoroti bahwa Megawati memiliki

kepemimpinan yang istimewa yang ditunjang oleh

rasa ingin tahunya yang tinggi, kerendahan hati, dan

sikap terbuka terhadap dialog. Menurutnya,

kontribusinya di tingkat global telah melampaui

ranah politik semata.

Abduhakimov mengungkapkan

rasa kagumnya dengan menyebutkan beberapa

forum internasional penting di mana Megawati

menjadi pembicara utama, seperti World Culture

Forum pada tahun 2016, acara Memory of the World

UNESCO di tahun 2018, World Peace Forum yang ke-

8 pada tahun 2019, serta Climate Change and

Economy Summit di tahun 2022.

Penghargaan yang diberikan oleh Silk Road IUTCH ini

Baca Juga :  Ribka Tjiptaning, Soal Pemecatan Tia Rahmaniar : Itu Semua Hak Partai, Jadi Keputusannya Tunggu Ketua Umum

sejajar dengan gelar-gelar kehormatan yang telah

dianugerahkan oleh berbagai institusi pendidikan

terkemuka lainnya, termasuk Universitas Pertahanan

Republik Indonesia dan Institut Kesenian Seoul.

Dalam pernyataannya, Abduhakimov menegaskan,

“Ini merupakan ungkapan penghargaan kami

terhadap upaya Anda dalam memperkuat kerjasama

antara Indonesia dan Uzbekistan.

Megawati SoekarnoputriTerima gelar profesor kehormatan di Uzbekistan
Megawati SoekarnoputriTerima gelar profesor kehormatan di Uzbekistan

Merupakan suatu

kehormatan bagi kami untuk memberikan gelar

profesor kehormatan kepada Anda, Silk Road. International University of Tourism and Cultural

Heritage.” la juga memberikan ucapan selamat

kepada Megawati, menjadikannya sebagai bagian

dari komunitas akademis mereka, serta mendoakan

agar Megawati senantiasa sehat, bahagia, dan

dikelilingi oleh dukungan orang-orang terkasih.

Abduhakimov menambahkan, “Dedikasi dan

profesionalisme Anda akan menjadi inspirasi bagi

generasi mendatang.

Semoga kedamaian,

kebahagiaan, dan kemakmuran selalu menyertai

Anda dan keluarga.”

Baca Juga :  Solusi Terbaru: DPRD Kota Bogor Sahkan Perubahan Perda PSU untuk Atasi Permasalahan

Pada kesempatan yang sama, Abduhakimov turut

mengingat perjalanan Megawati ketika menjabat di

posisi eksekutif Indonesia, terutama pada masa-

masa sulit pasca krisis tahun 1998. la juga

mengenang hubungan Megawati dengan almarhum

ayahnya, Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

“Merefleksikan masa lalu, kami mengenang Presiden

Soekarno dan kontribusinya yang signifikan terhadap

politik global sebagai pencetus gerakan nonblok dan

advokat untuk kemerdekaan negara-negara

berkembang,” paparnya.

Megawati SoekarnoputriTerima gelar profesor kehormatan di Uzbekistan 2
Megawati SoekarnoputriTerima gelar profesor kehormatan di Uzbekistan 2

Abduhakimov kemudian

menjelaskan bahwa pada tahun 1956, saat Soekarno

berkunjung ke Samarkand, beliau menjadi pemimpin

asing pertama yang berziarah ke makam Imam Al-

Bukhari.

Ungkapan Soekarno yang menyebutkan

bahwa rakyat Uzbekistan adalah “Jauh dari mata

tetapi dekat di hati” kini turut menginspirasi banyak

warga Indonesia yang mengunjungi Uzbekistan

dalam rangka wisata religi.

Reporter : Dwi Wahyudi

Banner Iklan 1


Banner Iklan 2


Banner Iklan 3
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *