Depok – Harianesia – Praktik percaloan di Satpas Cinere, Polres Metro Depok, kembali menjadi sorotan. Dugaan ini muncul dari pengakuan seorang pemohon SIM berinisial AL, warga Tanah Satriaal, Depok.
AL juga mengungkapkan bahwa dirinya mendatangi Satpas Cinere pada Kamis (11/12/2024) untuk mengurus pembuatan SIM A. Setibanya di lokasi, ia langsung ditawari jasa pembuatan SIM dengan jaminan “pasti jadi” oleh seseorang yang tidak dikenal, yang berjaga di depan area Satpas.
Menurut pengakuannya, oknum tersebut menawarkan berbagai kemudahan, termasuk tidak perlu mengikuti ujian teori dan praktik. “Saya ditawari langsung foto tanpa ujian, digaransi dapat SIM baru,” ujar AL.
Sementara itu awalnya AL mengaku tergiur dengan tawaran tersebut. Namun, setelah mendengar tarif yang diminta, ia langsung menolak. “Saya diminta bayar Rp600.000 untuk SIM A. Uang saya tidak cukup, jadi saya tolak,” jelasnya.
Penting diketahui pantauan Media bisnis percaloanTerang-Terangan dan diketahui oleh awak media, ditambah praktik ini dilakukan secara terang-terangan. Bahkan, beberapa pemohon SIM secara terbuka mengaku ditawari jasa serupa oleh oknum di sekitar Satpas Cinere.
Seorang pemohon lain, ID, mengaku lebih memilih mengikuti prosedur resmi meski prosesnya cukup rumit. Ia hanya membayar Rp250.000 sesuai tarif resmi dan harus menjalani serangkaian ujian.
“Kalau pakai jalur resmi, biayanya Rp250.000. Beda jauh dengan calo yang minta Rp600.000,” ujar ID.
Namun, ia mengakui bahwa jalur resmi membutuhkan usaha lebih besar. “Saya harus ujian tiga kali. Teori pertama tidak lulus, kedua baru lulus. Ujian praktik pun sampai dua kali gagal, baru lulus di ujian ketiga,” tuturnya.
Praktik percaloan seperti ini mencoreng integritas pelayanan publik. Aparat terkait harus segera bertindak tegas untuk membersihkan sistem dari ulah oknum yang merugikan masyarakat.
Editor : Tim Redaksi Harianesia