Namun, Delima, perwakilan dari pihak kontraktor, memberikan klarifikasi langsung kepada awak media. Ia menegaskan bahwa tuduhan pengerjaan asal jadi tidak sepenuhnya benar dan terjadi karena miskomunikasi sebelumnya.
“Kami akui, ada miskomunikasi di lapangan. Mandor kami tidak menjelaskan secara teknis kepada wartawan yang datang, sehingga muncul persepsi keliru. Padahal, proses pengerjaan tetap mengikuti standar teknis yang berlaku,” ujar Delima.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa material dan metode yang digunakan dalam proyek tersebut telah melalui perencanaan dan pengawasan yang ketat. Pihaknya juga membuka diri terhadap evaluasi teknis apabila dibutuhkan oleh instansi terkait.
“Kami terbuka untuk evaluasi. Jika ada yang dianggap tidak sesuai, kami siap memperbaiki. Tapi yang pasti, kami tidak pernah berniat mengerjakan proyek ini secara asal-asalan,” tambahnya.
Pernyataan tersebut mengubah arah opini publik yang sempat terbangun negatif, sekaligus menunjukkan komitmen kontraktor untuk menjaga integritas dan kualitas pekerjaan. Isu cuaca yang sempat dijadikan sorotan juga diluruskan oleh Delima sebagai faktor teknis yang memang mempengaruhi kecepatan pekerjaan di lapangan, bukan sebagai kambing hitam.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan publik dapat melihat persoalan secara lebih jernih dan tidak terjebak dalam kesimpulan sepihak. Kritik tetap penting, namun akurat dan proporsional agar tidak menjadi fitnah yang merugikan banyak pihak.
Kontraktor Klarifikasi Proyek Drainase Rp166 Juta di Cilodong: Tak Asal Jadi, Hanya Miskomunikasi
×
Kontraktor Klarifikasi Proyek Drainase Rp166 Juta di Cilodong: Tak Asal Jadi, Hanya Miskomunikasi
Sebarkan artikel ini