Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
HukumInvestigasiPolitik

FK3I: Hentikan Perusakan! Pulihkan Total Kawasan Bogor Sekarang!

87
×

FK3I: Hentikan Perusakan! Pulihkan Total Kawasan Bogor Sekarang!

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

BOGOR – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) dengan tegas mendesak pemulihan total kawasan hutan, lahan resapan air, daerah aliran sungai (DAS), dan seluruh wilayah yang dirusak akibat alih fungsi lahan di Bogor.

Banner Iklan Harianesia 300x600

FK3I menegaskan bahwa penyegelan dan pembongkaran objek wisata Hibisc Fantasi Bogor tidak boleh berhenti di tengah jalan. BUMD PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) wajib bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang terjadi. Mereka mengecam konversi lahan perkebunan teh menjadi bangunan beton sebagai bentuk pelanggaran serius yang harus dikenai sanksi hukum berat jika tidak segera dipulihkan.

“Jangan ada kompromi! Kerusakan lingkungan ini tidak bisa dibiarkan. Pemulihan kawasan adalah kewajiban hukum, bukan pilihan! Jika tidak dilakukan, pelanggar harus dijerat dengan hukum pidana. Skema rekayasa ekosistem harus segera diterapkan, bukan sekadar janji kosong!” tegas Ketua FK3I Pusat, Dedi Kurniawan, saat dihubungi Sabtu (8/3/2025).

Baca Juga :  Apical Wujudkan Pengadaan Mesin Pencacah Daun Sampah Organik Untuk Hutan Kota Rawamalang Jakarta Utara

FK3I juga menuntut tindakan nyata dari Jaswita, bukan sekadar pembongkaran formalitas. Menurut mereka, tanpa rekayasa ekosistem yang konkret, perusakan lingkungan hanya akan berlanjut dan meningkatkan risiko bencana ekologis di masa depan.

“BUMD Jaswita tidak bisa lepas tangan! Jangan hanya menghancurkan bangunan lalu cuci tangan. Kawasan yang telah dirusak harus dipulihkan total! Rekayasa ekosistem harus mencakup perbaikan aliran air, restorasi vegetasi asli, dan rehabilitasi tanah. Jika tidak dilakukan, ini hanya akan memperburuk ancaman bencana!” desaknya.

Baca Juga :  Ketua Pewarna Jawa Barat,Romo Kefas Ucapkan "Hari Pers Nasional 2025"

Menurut Dedi, rekayasa ekosistem bukan sekadar menanam pohon tanpa kajian. Ini soal tanggung jawab terhadap keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ia menyoroti bahwa banyak pengusaha lebih memilih merusak alam demi keuntungan sesaat, daripada berinvestasi dalam ekowisata berkelanjutan.

“Ini bukan sekadar proyek wisata yang gagal, tapi kejahatan lingkungan! Jaswita harus bertanggung jawab dan memulihkan kawasan yang mereka rusak. Jika tidak, ini akan menjadi preseden buruk bagi perusakan lingkungan di seluruh negeri,” tegasnya.

Baca Juga :  Kebakaran di Lantai 8 Gedung Baleka II: Pj Sekda Depok Nina Suzana, Begini Tanggapannya!

Sebagai informasi, Hibisc Fantasy Puncak merupakan salah satu objek wisata yang dikelola oleh anak perusahaan Jaswita, PT Jaswita Jaya Lestari (JLJ). Pada Kamis (6/3), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyegel empat tempat wisata di kawasan tersebut. Pemerintah telah menyatakan komitmen untuk mengembalikan kondisi alam Bogor seperti semula.

FK3I menegaskan, tidak ada ruang bagi pelanggaran hukum dan kejahatan ekologi. Pelaku perusakan lingkungan harus dihukum seberat-beratnya, dan kawasan yang rusak harus dipulihkan sepenuhnya!

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *