Tulang Bawang – Harianesia – Camat Rawa Jitu Selatan (RJS), Romli, menjadi sorotan tajam publik. Kinerja yang minim prestasi dan dugaan penyalahgunaan anggaran mencuat, seiring dengan kondisi kantor kecamatan yang terkesan kumuh dan minim aktivitas. Hal ini memicu pertanyaan besar terkait efektivitas penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Adapun yang menguatkan dari beberapa aktivitas belanja dari alokasi anggaran kecamatan RJS tahun anggaran 2023 yang terbilang signifikan antara lain:
Belanja alat tulis kantor (ATK): Rp11.908.300
Belanja makanan dan minuman rapat: Rp24.000.000
Belanja monev dan rapat koordinasi: Rp20.648.800
Belanja pemeliharaan gedung: Rp1.755.000
Belanja perjalanan dinas: Rp10.500.000
Namun, hasil nyata dari penggunaan anggaran tersebut dipertanyakan. Ketua DPW BAIN HAM RI Provinsi Lampung, Ferry Saputra, Ys., SH., mengungkapkan keprihatinannya. Ia menyoroti dugaan mark-up dalam beberapa proyek di kecamatan, termasuk pembangunan lapangan bola voli di Kampung Yudha Karya Jitu dengan anggaran Rp138 juta.
“Kenapa RAB proyek tersebut tidak ditempel di lokasi? Jika sudah sesuai, kenapa transparansi selalu menjadi kendala? Anggaran seperti ini harus diawasi bersama agar tidak ada yang dirugikan,” tegas Ferry dilansir Tubamesuji.com, Rabu (27/11/2024)
Ferry juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi setiap penggunaan dana desa. “Semua elemen masyarakat wajib mengawasi. Jika ada penyimpangan, kita tidak boleh tinggal diam,” lanjutnya.
Dalam waktu dekat, tim media berencana berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (DPMPK) Kabupaten Tulang Bawang untuk mengusut lebih jauh dugaan ini.
Romli, sebagai camat, kini berada dalam sorotan publik. Tuntutan transparansi dan peningkatan kinerja semakin menguat, menyusul dugaan bahwa ia tidak menjalankan tugas dengan maksimal. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi konsekuensi hukum yang serius.
Editor : Tim Redaksi Harianesia