“Konflik warga yang hingga viral di media sosial (Medsos) dipicu dari sikap otoriter pengurus RW dalam penerapan peraturan lingkungan RW terkadang bersifat arogan, seolah mengintimidasi warga, bikin aturan selalu sepihak tidak melibatkan warga.
Seperti yang terlihat dalam video yang viral di media sosial, terlihat seorang wanita mempertanyakan tindakan pengurus RW dan satpam yang tidak memperbolehkan nya memasuki kompleks, padahal ia menyatakan sudah menyerahkan identitas dan membuktikan dirinya sebagai pemilik sah rumah tersebut“ Saya sudah beli rumah, bayar sertifikat, dan tinggal di sini dari tahun 2007, tapi saya dilarang masuk hanya karena tidak punya kartu gate,” ujarnya dalam video.
Wanita tersebut juga menyebut bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum Ketua RW dan petugas keamanan telah menyalahgunakan kewenangan, Ia bahkan meminta pihak kepolisian untuk turun tangan “Ini sudah melanggar KUHP dan hak warga negara, kami sudah menitipkan identitas, tapi tetap tidak diizinkan masuk. Ini bentuk intimidasi!” Ucapnya .
Selanjutnya situasi semakin memanas saat sejumlah warga lainnya turut bersuara dalam video, mereka menyebut bahwa aturan tersebut diberlakukan pasca musyawarah RW, yang mewajibkan seluruh warga tanpa kartu akses untuk menitipkan KTP jika ingin masuk, namun, tidak semua warga merasa dilibatkan dalam keputusan tersebut.
Ironisnya, dalam video yang beredar, sempat terjadi perdebatan keras, bahkan hampir terjadi kontak fisik antara warga dan pihak keamanan. Salah satu warga juga menyebut bahwa petugas pembuang sampah pun dilarang masuk ke kompleks, sehingga warga terpaksa membuang sampah sendiri “Bahkan petugas kebersihan pun nggak boleh masuk. Ini aturan seperti apa?” ungkap warga lainnya.
Warga menyayangkan aturan yang dianggap tidak adil dan memberatkan, terutama karena untuk mendapatkan kartu akses, warga harus menyertakan dokumen seperti Kartu Keluarga, yang bagi sebagian orang sulit untuk dipenuhi, kami sebagai masyarakat tentunya berkeinginan akan pemukiman yang nyaman dan damai dan tidak merugikan hak warga sebagai pemilik sah hunian.
Seharusnya sebagai pengurus RW juga pihak dari keamanan setempat , bisa mengayomi dan melayani masyarakat atau warganya dengan baik, namun yang terjadi seperti yang dilihat dalam vidio mereka bersikap Arogan dan kasar terhadap warga, oleh karena itu warga berharap agar pihak dari Kecamatan Cengkareng juga pihak Kelurahan dan juga dari aparat kepolisian agar bisa menengahi perselisihan ini, agar warga tinggal nyaman damai dan tidak dibatasi secara sepihak.(GWN)
Arogansi Oknum Pengurus RW & Keamanan ” Hanya Karena Tak Punya Kartu Akses, Warga Dilarang Masuk ke Rumah
×
Arogansi Oknum Pengurus RW & Keamanan ” Hanya Karena Tak Punya Kartu Akses, Warga Dilarang Masuk ke Rumah
Sebarkan artikel ini