Scroll untuk baca artikel
Banner Iklan Harianesia 325x300
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia floating
Banner Iklan Harianesia 728x250
Hukum

Aliansi Sabojong dan Warga Gandeng TNI/POLRI Tutup Warung Penjual Tramadol di Bojongsari

57
×

Aliansi Sabojong dan Warga Gandeng TNI/POLRI Tutup Warung Penjual Tramadol di Bojongsari

Sebarkan artikel ini
Banner Iklan Harianesia 468x60

Depok | Harianesia.com – Deretan toko kelontong di sepanjang Jalan Raya Ragamukti, Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, yang selama ini diduga menjual obat keras jenis Tramadol, akhirnya resmi ditutup pada Kamis (23/1/2025). Penutupan ini merupakan hasil sinergi antara masyarakat, Aliansi Sabojong, serta dukungan dari aparat keamanan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Ketua Aliansi Sabojong, Ustad Agus Jalaludin, mengapresiasi peran aktif warga dalam mendukung langkah tegas ini. Menurutnya, keberadaan toko-toko tersebut selama ini telah menjadi keresahan utama masyarakat.

Banner Iklan Harianesia 300x600

“Kami sangat bersyukur atas kolaborasi luar biasa dari semua elemen masyarakat. Peredaran obat keras seperti Tramadol ini jelas sangat merugikan, terutama bagi generasi muda. Penutupan ini adalah wujud nyata bahwa masyarakat peduli terhadap lingkungan mereka,” kata Ustad Agus Jalaludin.

Baca Juga :  Polisi Olah TKP Lakalantas Di Jalan Wonogiri Ngadirojo, 1 Orang Meninggal Dunia

Penasihat Aliansi Sabojong, Ustad Ahmad Rifky Umar Barayis, atau yang akrab disapa Kyai Lancip, menegaskan bahwa bahaya Tramadol tidak hanya merusak tubuh, tetapi juga menghancurkan moral generasi muda.

Aparat TNI/POLRI bersama Aliansi Sabojong bekerjasama tutup warung penjual obat keras ilegal.

“Ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga soal akhlak. Penyalahgunaan obat keras seperti ini dapat merusak masa depan pemuda. Penutupan ini adalah langkah penting untuk melindungi generasi kita,” tegasnya.

Baca Juga :  Kapolri Pastikan Wartawan Bebas dari Jeratan UU ITE Selama Menjalankan Tugas Jurnalistik

Langkah tegas ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Aliansi Sabojong, seperti P3C, tokoh agama, dan ormas setempat. Warga berharap, setelah penutupan ini, aparat terus melakukan pengawasan ketat agar kasus serupa tidak kembali terulang di wilayah mereka.

Tindakan ini menjadi bukti bahwa kerja sama antara masyarakat dan pihak berwenang mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman, bebas dari ancaman narkoba dan obat-obatan terlarang. (Roni)

Banner Iklan 1
Banner Iklan Harianesia 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *