Jakarta – Aktivis Peduli Masyarakat Indonesia, Zefferi, mengkritisi fenomena minimnya perhatian terhadap organisasi masyarakat (Ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan wartawan terkait tunjangan hari raya (THR). Menurutnya, di berbagai pemberitaan, banyak yang mengeluhkan ketidakjelasan pemberian THR bagi mereka yang juga berperan dalam pembangunan sosial dan kontrol kebijakan di Indonesia.
“Ormas, LSM, dan wartawan adalah elemen penting dalam kehidupan demokrasi dan sosial masyarakat. Namun, dalam hal kesejahteraan, termasuk pemberian THR, mereka sering kali diabaikan,” ujar Zefferi saat diwawancarai.
Ia menyoroti bagaimana pekerja di sektor formal memiliki regulasi jelas mengenai THR, sementara para pegiat sosial dan media independen justru tidak mendapatkan perhatian yang sama. “Ini harus menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait. Jika ingin menjaga ekosistem demokrasi dan sosial yang sehat, kesejahteraan mereka juga harus dipikirkan,” tambahnya.
Zefferi berharap ada regulasi atau kebijakan yang lebih adil agar Ormas, LSM, dan wartawan juga mendapatkan apresiasi berupa THR, mengingat kontribusi mereka yang besar dalam mengawal kebijakan publik dan membantu masyarakat.
Pihaknya juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk mendiskusikan solusi terbaik agar kelompok-kelompok ini tidak terus terpinggirkan dalam urusan kesejahteraan.